Pages

Monday, 14 September 2015

MODUL PERPUSTAKAAN



Kemampuan dan ketersediaan akses serta kecepatan dan ketepatan informasi
Amanat pasal 28 F UUD 1945 : setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya serta berhak untuk mencari, memperoleh , memiliki, dan menyimpan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. Pasal 28 F UUD 1945 memberikan hak kepada setiap orang untuk :
1.       Melakukan informasi
2.       Memperoleh informasi
3.       Mengembangkan pribadi dan lingkungan sosial
4.       Mencari, memperoleh, memiliki, dan menyimpan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
Alvin toffler (1980) dalam www.forum.kompas.com melakukan pembagian gelombang peradaban ekonomi dalam tiga gelombang, yaitu gelombang ekonomi pertanian, ekonomi industri, dan ekonomi informasi. Ekonomi kreatif sebagai konsep ekonomi yang mengintensifkan informasi dan kreativitas yang mengandalkan ide dan pengetahuan (stock of knowledge) dari SDM sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonomi.
Dalam ekonomi informasi yang menjadi persoalan adalah terjadi ledakan informasi (information explosion) sehingga diperlukan kejelian dan kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual untuk memilih dan memilah informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat.
Pada masyarakat informasi, informasi memegang peranan penting dalam aspek kehidupan. Hal ini sesuai dengan pernyataan dahlan (1997 : 6) dalam ashadi siregar (2003:12). Menurutnya, masyarakat informasi adalah masyarakat yang menjadikan informasi sebagai komoditas yang sangat berharga ekonomis.
Menurut sutarman, teknologi informasi mempunyai fungsi:
1.       Menangkap (capture)
2.       Mengolah (processing) : data masukan yang diterima untuk menjadi informasi dapat berupa konversi (pengubahan data ke bentuk lain), analisis (analisis kondisi), perhitungan (kalkulasi), serta sintesis (penggabungan) segala bentuk data informasi
3.       Menghasilkan (generating) atau mengorganisasikan informasi ke dalam bentuk yang berupa laporan , tabel, dan grafik
4.       Menyimpan (storage), merekam serta menyimpan data dan informasi dalam suatu media yang dapat digunakan dalam kepentingan lainnya
5.       Mencari kembali (retrival), menelusuri, mendapatkan kembali informasi, atau menyalin (copy) data dan informasi yang sudah tersimpan
6.       Transmisi (transmission) serta mengirim data dan informasi dari suatu lokasi ke lokasi lain melalui jeringan komputer.
Bisnis informasi tidak dapat dilepaskan dengan teknologi informasi yang dapat menjadikan global proximity (A.Muis, 2001:4) yaitu menyatukan antara kedekatan geografis, sosiologis, kultural, serta psikologis di satu pihak dan khalayak (audience) dilain pihak.
A.      LEDAKAN INFORMASI DALAM MASYARAKAT INFORMASI
Menurut richard saul wurman dalam ana nadhya abrar (2003:94), obat penyembuh kecemasan informasi adalah memahami informasi seperlunya saja dan sesuai dengan kebutuhan.
Menurut ilmu komunikasi, masyarakat informasi adalah masyarakat yang menjadikan informasi sebagai komoditas yg sangat berharga ekonomis, berhubungan dg masyarakat lain dalam sistem komunikasi global, dan mengakses informasi superhighway.
Sutarno NS (2005: 70-7) memberi pengertian tentang masyarakat informasi sebagai berikut :
1.       Masyarakat yang dalam kesehariannya telah terbiasa membutuhkan dan menggunakan informasi secara intensif.
2.       Masyarakat yang mampu mengelola/ mengolah informasi dan memanfaatkannya dengan berdaya guna dan berhasil guna.
3.       Masyarakat yang menggunakan informasi secara efektif dan efisien karena dalam memperolehnya sering kali sulit dan mesti membayar.
4.       Masyarakat yang menjadikan informasi sebagai komoditas ekonomi.
5.       Masyarakat yang menjadikan informasi sebagai salah satu sumber mata pencarian yang tidak pernah habis bahan bakunya.
6.       Masyarakat yang telah menyadari dan memahami bahwa informasi berkembang dengan pesat di tengah-tengah masyarakat dunia.
Sementara itu, everett M. Rogers memberikan pengertian masyarakat informasi : an information society is a nation in which a majority of labor force is composed of information workers and in which information is the most important element (masyarakat informasi adl suatu bangsa yang sebagian besar pekerjanya terdiri atas pekerja informasi dan informasi menjadi elemen kehidupan yang paling penting).
masyarakat informasi menurut dahlan (1976:6) dalam ana nadhya abrar (2003:12) : mengacu pada istilah popular dan ilmu komunikasi. Menurut istilah popular masyarakat informasi adalah masyarakat yang telah terkena terpaan (exposure) media massa dan komunikasi global, masyarakat yang sadar informasi, dan mendapatkan penerangan cukup. Jadi masyarakat informasi adalah masyarakat yang telah mempunyai literasi informasi (melek informasi).
B.      MAKNA EKONOMI INFORMASI DAN EKONOMI DIGITAL
1.       Makna ekonomi informasi
Akibat dari pengaruh teknologi informasi muncullah istilah-istilah sebagai berikut :
a.       Tidak semua orang memiliki kesempatan mengakses informasi sehingga ada lembaga yg menjadi pialang (broker) informasi
b.      Konsekuensi agar informasi dapat disajikan secara cepat dan tepat bagi yg membutuhkan.
Shapiro & varian (1999) menyebutkan bahwa teknologi informasi yang terdiri atas perangkat lunak dan keras merupakan pilar utama yang memicu berkembangnya produk-produk informasi yang menjadi komoditas utama dalam ekonomi informasi.
Komoditas utama dalam ekonomi informasi adalah pengetahuan dan informasi.
Ada 2 faktor penting yang sangat menentukan pencapaian kesuksesan dalam ekonomi digital, yaitu kreatifitas individu dan teknologi informasi.
Barang-barang yang berwujud (tangible) menjadi komoditas utama yang diperdagangkan dalam struktur pasar ekonomi industri. Sedangkan dalam ekonomi digital berupa barang-barang tak berwujud (intangible). Barang-barang tak berwujud ini berupa informasi ini memiliki karakteristik yang unik. Untuk menghasilkan barang informasi ini sangat mahal untuk proses produksi pertama kali.
2.       Ekonomi digital
Ekonomi digital secara spesifik merujuk pada perubahan secara menyeluruh dari semua sektor ekonomi yang disebabkan oleh digitalisasi informasi yang dilakukan oleh komputer (brynjolfsson & kahin 2000).
Ekonomi digital memiliki karakteristik yang amat berbeda dengan ekonomi industri, baik dari sisi aktivitas maupun produk yang diperdagangkan. Karakteristik ini antara lain globalisasi, digitalisasi, virtualisasi, disintermediasi, dan reintermediasi (mutula 2009; Turban et al.,2008).
C.      KEMAMPUAN DAN KETERSEDIAAN AKSES INFORMASI
1.       Kemampuan (Ability) akses informasi
Information literacy skill yaitu sebagai suatu kemampuan untuk mengakses, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara efektif.
Menurut zurkowski dalam ari zuntriana (http://www.academia.edu.com), masyarakat yang terampil dalam menggunakan aplikasi sumber daya informasi dalam pekerjaan adalah orang-orang yang “melek informasi” (information literates). Kemudian burchinal juga mengemukakan untuk menjadi orang yang melek informasi, dibutuhkan penguasaan keterampilan baru yaitu kemapuan untuk menempatkan dan menggunakan informasi agar keperluan memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara efektif.
Kemampuan (ability) meflakukan akses informasi perlu dilandasi dengan pengetahuan (knowledge) dan keahlian (skills). Kemampuan pengetahuan (knowledge) merupakan fondasi yang akan membangun keterampilan dan kemampuan.
Keahlian (skills) adalah mahir dalam manual, verbal, manipulasi mental orang, dan gagasan. Keahlian adalah nyata dan menyiratkan tingkat kemahiran.
Fedex espress sebuah perusahaan kelas dunia membuktikan bahwa kemampuan akses telah terbukti menjadi salah satu kunci sukses bisnis.
2.       Ketersediaan akses informasi
UU nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik yang mempunyai tujuan sebagai berikut :
a.       Menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik serta alasan pengambilan suatu keputusan publik
b.      Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik
c.       Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan badan publik yang baik
d.      Mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik
e.      Mengetahui alasan kebijakan publik yang memengaruhi hajat hidup orang banyak
f.        Mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa
g.       Meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan badan publik untuk menghasilkan layanan informasi yang berkualitas.
Namun jaminan untuk mendapatkan informasi sesuai dengan pasal 28 F UUD 1945 dan pasal 21 tap MPR nomor XVII/MPR/1999, ternyata tidak dapat leluasa untuk mengakses informasi. Hal ini disebabkan oleh berikut :
a.       Tidak semua orang memiliki kemampuan mengakses informasi (perlu ilmu pengetahuan untuk dapat mengakses serta memilih secara cepat dan tepat)
b.      Ketersediaan akses informasi sudah terbuka lebar, tetapi masih ada yang ditutup untuk menjaga “kerahasiaan”
c.       Segala saluran yang tersedia hanya mampu dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok kecil, birokrasi, pelaku bisnis yang berbasis kebijakan pemerintah, elite politik, dan para pemiliki media massa (tidak semua).
d.      Warga masyarakat yang mayoritas kelompok marginal tidak dapat memiliki akses pada sumber-sumber informasi yang tersedia, khususnya media cetak dan elektronik.
Dalam UU tersebut ada informasi yang dikecualikan, artinya informasi itu tidak dapat dibuka untuk konsumsi publik. Informasi yang dimaksud adalah :
a.       Informasi publik yang dapat menghambat proses penegakan hukum
b.      Informasi publik yang dapat mengganggu kepentingan perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan perlindungan dari persaingan usaha tidak sehat
c.       Informasi publik yang dapat membahayakan pertahanan dan keamanan negara
d.      Informasi publik yang dapat mengungkap kekayaan alam indonesia
e.      Informasi publik yang dapat merugikan ketahan ekonomi nasional
f.        Informasi publik yang dapat merugikan kepentingan hubungan luar negeri
D.      KECEPATAN DAN KETEPATAN DALAM EKONOMI INFORMASI
1.       Kecepatan informasi
Prinsip sistem temu kembali dilakukan sejak tahun 1122 dari dinasti chou.
Menurut putu laxman pendit (2007: 90-91), lao-tse seorang pegawai kementerian pertama kali menyusun sistem perpustakaan untuk mempermudah penyimpanan dan pencarian buku dari bambu secara sistematis dan konsisten.
Kemudian melvil dewey pada tahun 1876 menciptakan skema untuk mengatur penyimpanan pengetahuan dan informasi yang dikelompokkan berdasarkan kualitas dan karakteristk. Skema itu dinamakan skema klasifikasi dewey. Selain dewey, charles A. Cuter memperkenalkan cara mudah untuk mencatat koleksi dan digunakan sebagai wakil koleksi disebut rules for a dictionary cataloging. Dikenal dengan klasifikasi dan katalogisasi.
Informasi superhighway menyebabkan khalayak dapat :
a.       Berhubungan dengan individu/masyarakat lain di daerah /negara lain dengan cepat
b.      Menyalurkan aspirasi dan ekspresi yang bisa menjadikan dirinya akrab dengan individu / masyarakat lain
c.       Mengakses semua hasil-hasil kebudayaan yang muncul di berbagai daerah/negara
Ciri khas informasi superhighway adalah lalu lintas informasi diatur oleh individu.
2.       Ketepatan informasi
Prinsip relevansi menggunakan ukuran recall and precision. Recall adalah proporsi jumlah dokumen yang dapat ditemukan kembali oleh sebuah proses pencarian di sistem temu kembali informasi atau information retrieval.
Rumusnya :
Recall = jumlah dok relevan yg ditemukan          x 100%
                Jml semua dok relevan di dlm koleksi            
Precision adalah kepersisan/kecocokan antara permintaan informasi dan jawaban terhadap permintaan itu.
Rumus :
precision = jumlah dok relevan yg ditemukan          x 100%
                              Jml semua dok yg ditemukan              
Harga informasi
A.      KONSEP EKONOMI INFORMASI
Konsep-konsep menurut satrio arismunandar (2006) :
1.       High fixed cost, low variable cost
2.       Versioning and prise discrimination
3.       Lock-in, switching
4.       Network effects
B.      AKSES INFORMASI MELALUI INTERNET
1.       Sejarah internet di indonesia
Berdasarkan ARIN dan APNIC protokol internet pertama di indonesia, UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh universitas indonesia pada 24 juni 1988.
Nama-nama seperti RMS ibrahim, suryono adisoemarta, muhammad ihsan, robby soebiato, putu, firman siregar, adi indrayanto, dan ono w. Purbo adalah tokoh legendaris di awal pembangunan internet di indonesia pada tahun 1992-1994.
VSAT (very small aperture terminal) yaitu stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk piringan yang berdiameter kurang dari tiga meter. Fungsi utama VSAT adalah menerima dan mengirim data ke satelit yang berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke titik lainnya di atas bumi.
2.       Pengguna internet
2011 55 juta pengguna, 2012 63 juta pengguna.
Menurut ishadi SK (1999: 5) yang dimaksud blank spot adalah suatu daerah yang secara geografis terisolasi /terhambat dari hubungan transportasi, komunikasi, dan telekomunikasi shg tdk memperoleh akses penuh dan teratur dari media massa cetak, radio, TV, dan film.
3.       Kemudahan akses informasi
C.      HARGA INFORMASI
1.       Peran teknologi informasi
Karakteristik ekonomi digital adalah perluasan pasar secar internasional sebagai suatu keharusan. Komoditas utama ekonomi digital berupa barang-barang tak berwujud (intangible).
2.       Komponen biaya informasi
(John feather dan paul staurges, 2003 : 162-164) Jika diperinci biaya produksi dan distribusi informasi adalah :
a.       Biaya penciptaan informasi, meliputi honor penulis/ pengarang sebesar 10-15% dari harga jual.
b.      Biaya editorial sebesar 5%
c.       Biaya komposisi adalah 25%
d.      Biaya produksi sebesar 14%
e.      Biaya promosi dan pemasaran sekitar 40-45%
f.        Biaya distribusi sebesar 30%
Komponen biaya tersebut dihitung sebagai harga pokok produksi (HPP) cetak buku.
Harga jual adalah biaya produksi plus keuntungan yang ingin dicapai lalu dikurangi rabat/diskon untuk perorangan atau pengecer sebesar 10-35%.
Berdasarkan penjelasan diatas informasi secara cetak dapat lebih mahal dibandingkan dengan informasi digital.

Kemas ulang informasi
Entrepreneurship merupakan salah satu ilmu tentang kewirausahaan.
Wirausahawan adalah suatu sikap mental yang berani menanggung risiko, berfikir maju dan berani berdiri di atas kaki sendiri (indriyo gitosudarmo, 2010: 122). Entrepreneurship mengajarkan bagaimana menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang ada pada diri seseorang.
Eko legowo (2011: 211-212) mengatakan sebagai berikut :
Entrepreneurship adalah orang-orang yang mau menggerakkan komunikatif, aktif, kreatif, dan informasi (KAKI) serta lakukan rekayasa inovasi (LARI).
Menurut indriyo gitosudarmo (2010: 122) untuk pertumbuhan ekonomi pesat diperlukan dua persen Entrepreneur besar dari jumlah penduduk suatu bangsa, sedangkan Entrepreneur menengah sebanyak 20 persen. (buku rich-dad-poor-dad tulisan robert kiyosaki).
Nama-nama terkenal seperti hewlet-packard, bill gate, lerry elison, steve jobs, dan michael dell adalah nama-nama pendiri perusahaan di bidang teknologi informasi dan sebagai entrepreneur murni karena memulai usaha yang baru sama sekali dan di usia cukup muda.
Bidang bisnis TI menurut ekananta :
1.       Pengembangan aplikasi perangkat lunak (software house)
2.       Konsultan implementasi TI, baik hardware maupun software
3.       Distributor produk-produk hardware maupun software
4.       Training dan pelatihan bidang TI.
Kemampuan utama yang harus dimiliki oleh seorng entrepreneur bidang TI menurut ekananta :
1.       Kemampuan dalam bidang penjualan (salesmanship) yaitu kemampuan utama yang harus dimiliki untuk membujuk calon pelanggan dalam menggunakan produk dan solusi yang dimiliki.
2.       Kemampuan dalam bidang tsknis yag cukup mengenai produk atau solusi yang ditawarkan
3.       Pemahaman dalam bidang keuangan perusahaan
4.       Kemampuan dalam bidang human relationship adalah kemampuan yang perlu dikuasai oleh para entrepreneur.
Dalam melakukan kepastian entrepreneur bidang TI di indonesia masih belum kondusif.
Seorang entrepreneurship adalah orang yang selalu merasa tertantang melakukan pekerjaan yang lebih berat dibandingkan hanya sebagai karyawan di suatu perusahaan atau pegawai pemerintah yang sekedar datang memenuhi kewajiban presensi.
Entrepreneurship di bidang informasi telah berlangsung sejak tahun 1971. Sue rugge dan georgia finnigan merupakan dua orang yang menjadi pelopor bisnis dibidang informasi.
A.      PENGERTIAN KEMAS ULANG INFORMASI
Beberapa pendapat dan sumber seperti :
1.       Webster’s new world college dictionary (1995) menyatakan bahwa pengemasan merupakan sebuah usaha mengemas kembali ke dalam bentuk yang lebih baik dan menarik (repackaging is to package again in or as in a better or more attractive package).
2.       Sankarto (2008: 1) menyatakan : kegiatan menyeleksi informasi yang berasal dari berbagai sumber dilanjutkan dengan mendata, menganalisis dan menyajikanna dalam kemasan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
3.       Menurut djatin (2007: 1), pengemasan adalah kegiatan yang dimulai dari menyeleksi berbagai informasi dari sumber yang berbeda dan menyajikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemakai.
4.       Bunch dalam stilwell (2004: 1), pengemasan informasi merupakan pendekatan untuk membantu diri sendiri, menekankan pada permasalahan bahwa layanan informasi adalah memilih informasi yang sesuai.
5.       Sri hsrtinah (2005), pengemasan informasi adalah salah satu kegiatan jasa informasi yang dimulai dari menyeleksi berbagai informasi dari sumber yang berbeda, mendata informasi yang relevan, menganalisis, dan menyajikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemakai.
B.      TUJUAN KEMAS ULANG INFORMASI
Tujuan utama kemas ulang informasi untuk pemakai adalah dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya, mengingat mobilitas yang sangat tinggi.
C.      JENIS-JENIS KEMAS ULANG INFORMASI
Menurut suhartinah (2005: 4), kemasan informasi dibedakan menjadi berikut :
1.       Berbagai publikasi, seperti brosur, newsletter, majalah kesiagaan informasi dll
2.       Media pandang dengar
3.       Kemas ulang dalam bentuk pangkalan data bibliografi atau lainnya dalam media CD-ROM dan website.
Menurut sri hartinah (2005: 4), tipe diseminasi informasi ada yang pasif (memberi jasa pembaca, pemakai pustaka, dan meja informasi), responsif (sirkulasi/peminjaman, penggandaan dan penelusuran), serta proaktif (jasa kesiagaan info, penyebaran info terseleksi, dan mengemas produk sesuai kebutuhan pemakai yang layak jual).
D.      TAHAP PENGEMASAN INFORMASI
Ada tahap-tahap pengemasan informasi :
1.       Mendaftar dan mengidentifikasi tujuan
2.       Memeriksa atau survei profil pemakai dan kebutuhan informasinya atau menganalisis kebutuhan informasi pemakai.
3.       Memilih sumber – sumber yang mengandung informasi berguna
4.       Mengevauasi validitas dan reabilitas informasi
5.       Me-review, menganalisis, menyintesis, dan mengekstrak informasi ke dalam bentuk informasi yang lebih efektif dan efisien
6.       Mengemas kembali informasi ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan pemakai
7.       Menyebarkan informasi dengan cara promosi, pendidikan pemakai, dan memasarkan informasi tersebut
8.       Mengevaluasi timbal balik dari pemakai.
Untuk dapat menciptakan kemas ulang informasi yang efisien dan efektif, rosawidyawan (2012) berpendapat : perlu sasaran telekomunikasi yang terjangkau dan andal.
E.       PROSEDUR KEMAS ULANG INFORMASI
Langkah-langkah yang harus diikuti sebelum melakukan proses pengemasan informasi menurut suhartinah (2005: 3-4) :
1.       Menyeleksi dan menetapkan topik dari kemasan yang akan dibuat dan informasi yang akan dicakup.
2.       Menentukan strategi dalam mencari informasi yang meliputi jenis informasi serta jenis sumber informasi yang dapat membantu menemukan informasi yang dibutuhkan
3.       Menentukan lokasi informasi dan cara mengakses meliputi katalog perpustakaan, menggunakan indeks majalah, serta mencari informasi di internet dan CD-ROOM
4.       Menggunakan informasi dengan cara mengevaluasi dan menyitir informasi
5.       Menyintesis yaitu mengemas informaasi
6.       Mengevaluasi produk yang dibuat dan mengevaluasi proses pembuatannya.
F.       JASA KEMASAN INFORMASI DI PDII-LIPI
Lembaga pemerintah yang telah melakukan jasa kemas ulang informasi adalah PDII-LIPI yang beralamat di jalan jenderal gatot subroto nomor 10 jakarta 12710.
Jenis kemasan berdasarkan status pemakai menurut suhartinah :
Status pemakai
Jenis kemasan
Jasa kemasan PDII
Peneliti, dosen
Penyebaran informasi terseleksi
Kesiagaan informasi (current awarnness services )
1.       Fokus informasi indonesia sesuai bidang
2.       Info ristek
3.       Info Haki
4.       Tinjauan literatur
5.       Informasi kilat
6.       Buletin info kilat
7.       Kumpulan abstrak
8.       Database suatu bidang
Pengambil kebijakan
Ringkasan eksekutif
1.      Info ristek
2.      Ringkasan eksekutif
Industri kecil menengah
Brosur
pamflet
1.       Pohon industri
2.       Panduan usaha
3.       Info TTG (teknologi tepat guna)
4.       kliping
Industri besar
Proposal pabrik
Studi kelayakan pabrik
G.     PRODUK KEMAS ULANG INFORMASI DARI PDII-LIPI
1.       Fokus informasi indonesia sesuai bidang
Kemasan ini untuk para ilmuwan, peneliti, dosen, dan masyarakat yang ingin mengikuti perkembangan informasi secara terus menerus.
2.       Info ristek
Berisi informasi tentang topik /permasalahan yang perlu mendapat perhatian untuk membantu penentu kebijakan dalam mencari solusi pengambilan keputusan
3.       Info haki (hak atas kekayaan intelektual)
Bentuknya berupa artikel yang diterbitkan setiap tiga bulan sekali
4.       Tinjauan literatur /review/pathfinder
Kegiatan membuat karya tulis yang disusun berdasarkan hasil sitiran, kajian, analisis, sintesis, dan tinjauan sejumlah bahan perpustakaan
5.       Informasi kilat
Pelanggannya akan memperoleh fotokopi daftar isi majalah ilmiah luar negeri, baik yang dilanggan PDII maupun yang ada di luar negeri
6.       Paket informasi teknologi industri
Disediakan bagi pemakai di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dengan topik tertentu yang dipilih dari berbagai sumber
7.       Buletin abstrak
Berisi informasi abstrak artikel dari majalah ilmiah luar negeri yang dipilih sesuai dengan frekuensi terbit majalah yang dipilih
8.       Kumpulan abstrak
Informasi terbaru berupa abstrak dari berbagai majalah ilmiah luar negeri sesuai topik yang diminati
9.       Database/pangkalan data suatu bidang
Memuat kumpulan bibliografi dan abstrak hasil penelusuran literatur dari beberapa topik dalam suatu bidang
10.   Pohon industri
Disusun dengan tujuan dengan tujuan memberi gambaran jenis produk yang dapat dibuat dari suatu komoditas
11.   Panduan usaha
12.   Paket penawaran teknologi
13.   Seri info TTG (teknologi tepat guna)
Berisi daftar tulisan mengenai teknologi tepat guna dalam berbagai bidang usaha yang dikumpulkan dari majalah, buku, kliping koran, dan standar paten
14.   Pangkalan data teknologi tepat guna
Tersedia lebih dari 15.000 data umpulan informasi teknologi tepat guna dalam pangkalan data yang bisa diakses melalui jaringan internet.
H.      KEMAS ULANG DAN JIWA ENTREPRENEUR PUSTAKAWAN
Untuk dapat melakukan kemas ulang informasi diperlukan jiwa inovatif, kreatif, dan entrepreneur bagi pustakan. Ciri-ciri entrepreneuership/jiwa kewirausahawan oleh J.A Schumpeter (1970) dalam indriyo gitosudarno (2010: 122-123) dapat dijadikan sebagai referensi bagi profesi pustakawan :
1.       Berambisi tingggi
2.       Energetik
3.       Bernafsu
4.       Percaya diri
5.       Kreatif dan inovatif
6.       Senang bergaul
7.       Pandai bergaul
8.       Bersifat fleksibel
9.       Hard working
10.   Berpandangan ke depan
11.   Netral berani terhadap resiko
12.   Senang mandiri dan bebas
13.   Banyak inisiatif dan bertanggungjawab
14.   Bersikap optimis
15.   Memandang kegagalan sebagai pengalaman yang berharga (positif)
16.   Selalu berorientasi laba
17.   Selalu memperhitungkan dengan uang
18.   Gemar bersaing /bertanding/berkompetisi
Menurut suparman sumahamijaya (1979) dalam indriyo gitosudarmo (2010: 123-124), watak seorang entrepreneuer :
1.       Berwatak maju
2.       Bergairah dan mampu menggunakan daya gerak dirinya
3.       Berpandangan positif dan kreatif
4.       Selalu mengutamakan memberi daripada meminta apalagi mengemis
5.       Ulet dan tekun tidak lekas putus asa
6.       Pandai bergaul
7.       Memelihara kepercayaan yang diberikan kepadanya
8.       Berkepribadan menyenangkan
9.       Selalu ingin meyakinkan diri sebelum bertindak
10.   Menolak setiap benih kebiasaan cara berfikir, bersikap, dan berbuat negatif
11.   Sangat menghargai waktu sampai menitnya
12.   Memelihara seni berbicara dan kesopanan. dll sampai no 25.
Paket informasi
Krech, crutchfield, dan ballachey (1962: 99) dalam pawit m. Yusup (2001: 208) mengatakan :
Setiap orng membutuhkan informasi sebagai bagian tuntutan kehidupannya, sebagai penunjang kegiatannya, dan sebagai pemenuhan kebutuhannya.
Menurut guna dalam syaffril (2004: 18-19), ada empat jenis kebutuhan terhadap informasi :
1.       Current need approach yaitu pendekatan pada kebutuhan pengguna informasi yang sifatnya mutakhir
2.       Everyday need approach yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna yg sifatnya spesifik dan cepat
3.       Exhaustic need approach yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna akan informasi yang mendalam
4.       Catching need approach yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna akan informasi yang ringkas tetapi juga lengkap.

A.   KEBUTUHAN INFORMASI
Menurut katz, gurevich, dan haas dalam tan (1981: 300) dan dalam pawit M. Yusuf (2001: 210-211), orang yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi lebih banyak mempunyai kebutuhan-kebutuhannya dibandingkan yang berkependidikan rendah.
B.    ALASAN MEMBUAT PAKET IFORMASI
1.       Setiap orang mempunyai kebutuhan yang berbeda terhadap informasi
2.       Memepermudah penyebaran, pengelolaan, dan komunikasi antara penyedia informasi dan pemustaka
3.       Untuk menyederhanakan informasi sehingga yang awalnya berupa buku tentang seluk beluk KPK setebal 100 halaman dapat dikemas ulang.
C.    PAKET-PAKET INFORMASI
(perpustakaan di indonesia), Pekerjaan mengemas ulang informasi dilakukan oleh pihak-pihak:
1.       Perpustakaan BPPT (badan pengkajian dan penerapan teknologi)
a.       Teknologi energi
b.      Teknologi material
c.       Teknologi pangan
d.      Teknologi SDA
e.      Teknologi informasi dan komunikasi
f.        Teknologi lingkungan
2.       Perpustakaan PDII-LIPI ( pusat dokumentasi dan informasi ilmiah –lembaga ilmu pengetahuan indonesia )
Tujuannya:
a.     Sebagai pedoman atau petunjuk bagi para wirausahawan
b.        Pedoman bagi pengusaha untuk mencoba dan memulai usaha dalam menciptakan suatu produk dari informasi paket terbitan ini
Paket informasi yan diterbitkan oleh perpustakaan PDII-LIPI :
a.       Paket informasi seri panduan usaha
Berisi tentang :
1). Informasi singkat pembuatan usaha
2). Kegunaan usaha
3). Persyaratan dan proses pembuatan produk
4). Prosedur pembuatan produk
5). Daftar pustaka (referensi).
b.  paket informasi pohon industri
      berisi tentang :
1)      Bahan baku yang akan dijadikan produk industri
2)      Struktur setiap bagian dari bagian baku yang akan diproduksi
3)      Manfaat hasil olahan
4)      Nama produk yang dihasilkan
5)      Analisis
6)      Daftar pustaka (referensi)
3.       PIK (pusat informasi kompas)
Perintis dan pendiri kompas (almarhum) PK Ojong dan Jakob Oetama, berdiri sejak 28 juni 1965.
D.      PUSAKAWAN DI ERA PERPUSTAKAAN 2.0 DAN WEB
Web 2.0 menurut abram (2007: 1) dalam ari zuntriana (2010) merupakan web dengan sentuhan aspek interaksi yang lebih manusiawi dan memfalisitasi manusia untuk lebih banyak melakukan percakapan, membangun jejaring serta memberi ruang untuk personalisasi dan individualisme.
library 2.0 berupaya menyediakan informasi yang tersedia di mana pun dan kapan pun pemustaka membutuhkan
Library 2.0 memiliki empat elemen pokok:
1.                   Berpusat pada pengguna (user-centered),
2.                   Memberikan pengalaman multimedia
3.                   Membangun hubungan sosial
4.                   Merupakan sebuah komunitas yang inovatif
E.       KOMPETENSI PUSTAKAWAN 2.0
kompetensi profesional pustakawan pada library 2.0 menurut laili bin hashim dan wan nor haliza (2005: 5-6) dalam ari zuntriana (2010) :
1.       Memiliki pengetahuan khusus mengenai konten sumber daya informasi
2.       Memiliki pengetahuan subjek khusus yang tepat untuk kepentingan organisasi dan pengguna
3.       Mengembangkan dan mengelola layanan informasi yang tepat
4.       Menyediakan instruksi dan fasilitas pendukung untuk pengguna jasa perpustakaan dan informasi
5.       Menaksir kebutuhan informasi, mendesain, serta memasarkan jasa dan produk
6.       Menggunakan teknologi informasi yang tepat untuk memperoleh, mengorganisasi, dan menyebarkan informasi
7.       Menggunakan pendekatan manajemen dan bisnis
8.       Mengembangkan produk informasi khusus
9.       Mengevaluasi hasil penggunaan informasi dan melakukan penelitian tentang pemecahan masalah manajemen informasi
10.   Meningkatkan layanan informasi secara kontinu untuk merespons kebutuhan yang terus berubah
Sementara itu, kmpetensi pribadi yang dibutuhkan oleh seorang pustakawan meliputi berikut ini :
1.       Komitmen untuk pelayanan prima
2.       Mencari tantangan dan melihat kesempatan baru baik didalam/ diluar perpustakaan
3.       Turut menciptakan lingkungan yg saling respek dan saling memercayai
4.       Memiliki kemampuan komunikasi yang efektif
5.       Mampu bekerja dengan baik dalam tim
6.       Memiliki kemampuan kepemimpinan. Dll sampai no 11.
John perry barlow dalam wastawy (2007) dan dalam ari zuntriana (2010) mengatakan :
Pustakawan harus memahami bahwa mereka memiliki tugas untuk menciptakan sebuah ruang kognitif dalam lingkungan.
Menurut ida fajar priyanto (2008: 4) dalam ari zuntriana (2010), perpustakaan McMaster university telah mengangkat tujuh pustakawan baru :
1.       Gaming librarian
2.       Digital strategist
3.       Digital technologist
4.       E-resources librarian
5.       Archivist librarian
6.       Marketing dan communication librarian
7.       Teaching dan learning librarian.
Akses bebas (free acces)
Indonesia telah mempunyai UU yang mengatur keterbukaan informasi publik, yaitu nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan publik. Berdasarkan pasal 64 ayat 1 UU mulai berlaku dua tahun sejak tanggal diundangkan pada 30 april 2008.
Maksud UU KIP adalah hak informasi sebagai hak setiap orang dan hal itu menjadi penting sebagai upaya untuk pengawasan terhadap pentelenggaraan negara dan sebagai partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.
A.      PENGERTIAN TERPASANG (ONLINE) : AKSES BEBAS
1.       Menurut wikipedia (www.wikipedia.com) istilah online dan ofline memiliki makna khusus dalam hal teknologi komputer dan telekomunikasi
2.       Menurut putu laxman pendit (2007: 125), kata online dalam bahasa inggris merujuk pada kondisi telekomunikasi, yaitu saat seseorang menggunakan kabel (line) untuk berhubungan dengan orang lain.
B.      AKSES BEBAS (FREE ACCES)
Open acces sebagai ketersediaan artikel-artikel secara Cuma-Cuma di internet supaya semua orang dapat membaca, mengambil, menyalin, menyebarkan, mencetak dll.
C.      KOMPONEN-KOMPONEN INDUSTRI PENELUSURAN TERPASANG
Menurut utami hariyadi (1993: 4), ada 3 komponen penting dari industri terpasang :
1.       Pembuat pangkalan data
2.       Penyedia jasa penelusuran
3.       Pemakai
D.      PENYEDIA JASA PENELUSURAN TERPASANG
Penyedia jasa multidisiplin (multidiciplinary services) misalnya DIALOG, ORBIT, BRS, WILSONLINE, EPIC & First search, BLAISELINE, dan PFDS ONLINE.
Penyedia jasa yang khusus/spesial (specialized seevices) : reuters, newsnet, nexis, lexis, westlaw, dow jones news dan medlars.
E.       PENYEDIA INFORMASI DAPAT DIAKSES BEBAS
1.       Wikipedia adalah proyek ensiklopedia multibahasa dalam jaringan yang bebas dan terbuka yang dijalankan oleh wikimedia foundation, yaitu sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di AS. Dirilis pertama pada 15 januari 2001 oleh jimmy wales dan larry sanger.
2.       Google
Google inc merupakan perusahaan publik di AS.
3.       Yahoo inc adalah perusahaan internet multinasional yang berpusat di sunnyyale, california, AS. Pendirinya adalah jerry yang dan david filo pada januari 1994 dengan marissa mayer sebagai CEO dan presiden yahoo.
Lisensi jurnal elektronik (E-journal) dan buku elektronik (e-books)
Pada generasi baby boomer terlahir antara tahun 1946 sampai 1962 (microcomputer atau mainframe), teknologi tidak berkembang sepesat saat ini. Generasi X /Gen-X (personal computer)) adalah generasi yang lahir antara th 1963-1980. Sementara generasi Y /milenia (era mobile computing) yaitu generasi yang terlahir antara th 1981-2000(heri abi burachman hakim (2010:2) dalam kusmayanto kadiman (2009: 1)). Masih ada generasi Z, yaitu generasi terkini yang lahir sesudah th 1994 dan sebelum th 2004 serta sering disebut generasi gadget.
Teknologi itu sendiri bagi masyarakat seperti pisau bermata dua yang memberi manfaat sekaligus menimbulkan ketidakpastian dan kekhawatiran. Menurut laxman pendit (2007: 1) teknologi baru selalu membawa dua hal, yaitu harapan dan kekhawatiran.
Perpustakaan digital menurut putu laxman pendit (2007: 7-8) :
1.       Aspek organisasi
2.       Aspek mekanisme
3.       Aspek legal dan etis
Sebelum mengenal istilah perpustakaan digital, pustakawan sudah mengenal perpustakaan elektronik (electronic library). Merupakan penyimpanan informasi, dokumen, audiovisual, dan materi grafis yang tersimpan dalam berbagai jenis media (sulistyo basuki, 1991: 96).
A.      PENGERTIAN LISENSI, JURNAL ELEKRONIK DAN BUKU ELEKTRONIK
1.       Lisensi
Menurut UU nomor 19 Tahun 2002 tentang hak cipta, lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemegang hak cipta atau pemegang hak terkait kepada pihak lain untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau produk hak terkaitnya dengan persyaratan tertentu. Lisensi dalam pengertian umum adalah memberi izin.
2.       Jurnal elektronik (e-journal) : ilmiah atau majalah elektronik yang dapat diakses melalui transmisi elektronik yang dipublikasikan di web.
3.       Buku elektronik (e-book) : sekumpulan teks digital baik yang hanya dapat dibaca dengan alat dan program khusus maupun yang dapat dibaca oleh berbagai peralatan digital (tidak khusus) (putu laxman pendit, 2007: 81-83)
Format buku elektronik adalah teks polos, pdf, jpeg, lit dan html.
B.      PERPUSTAKAAN DIGITAL : PERPUSTAKAAN HIBRIDA
1.       Perpustakaan digital merupakan kumpulan informasi digital yang tertata dan koleksi tersebut disediakan sebagai jasa dengan memanfaatkan jaringan informasi (lesk (1997) dan arms (2000) dalam putu laxman pendit (2007: 29)).
2.       Perpustakaan hibrida
Perpustakaan hibrida berbasis web 2.0 adalah perpustakaan yang mengadopsi kerja web 2.0 sehingga menghasilkan konsep library 2.0.
Menurut teori library 2.0 jack mannes (2006: 20) dalam heri abi burachman hakim (2010: 3), ada empat elemet penting yaitu terpusat pada pemakai, menyediakan sebuah layanan multimedia, kaya secara emosional, dan inovatif secara bersama-sama.
C.      PEMANFAATAN E-JURNAL DAN E-BOOK
1.       E-jurnal (elektronik jurnal)
a.       Cakupan e-jurnal
Berisi berbagai subjek dalam bentuk artikel hasil penelitian dan pandangan para ahli/pakar di bidang yang digeluti.
Fungsi jurnal menurut rowland (2007) dan hitchcock et al (1998) adalah sarana menyebarkan informasi, pengawasan kualitas, dan arsip yang resmi sesuai peraturan.
b.         Keragaman media dan penyebaran
c.          Jurnal online gratis:
1)    Astrophysics data system scanned articles service
2)    Beamline
3)    Behavioral and brain sciences (BBS)
4)    Bioline international
5)    Biomed central
6)    Biomed central
7)    Caltech undergradeuate research journal (CURJ)
8)    Cerebral cortex
9)    CERN courier
10)Dll sampai no 27
d.         Kelebihan dan kekurangan e- journal
kelebihan
kekurangan
1.       Permanen
2.       Menyebar
3.       Kepercayaan para ilmuwan dalam memahami sistem penerbitan
4.       Jurnal memiliki pamor yang berkembang selama bertahun-tahun
5.       Mudah dibawa dan mudah untuk membacanya.
1.       Sistem rujukan tidak sempurna
2.       Memerlukan biaya untuk membeli dan menyimpan
3.       Penundaan dalam pengumpulan untuk penertiban
4.       Sulit untuk mengindeks dan rujukan silang
5.       Kesulitan untuk menelusuri
6.       Anggaran perpustakaan yang mengecil sehingga hanya sedikit jurnal yang dapat dbeli
7.       Pertambahan artikel yang perlu diresensi dan diterbitkan.

2.       Elektronik book (e-book)
Adalah buku versi elektronik bukan kumpulan kertas yang berisi teks atau gambar.
a.       Format buku elektronik :
1)      Teks polos
2)      PDF
3)      JPEG
4)      LIT
5)      HTML
6)      Open electronic book package dikenal OPF Flipbook. OPF adalah suatu format buku elektronik yang berbasis XML.
b.      Kelebihan dan kekurangan buku elektronik
Menurut sulistyo basuki :
kelebihan
kekurangan
1)      Dapat langsung dipesan, diunduh, dan digunakan seketika
2)      Telah tersedia sekitar 2.000.000 buku yang bebas diunduh sampai agustus 2009
3)      Generasi kedua buku elektronik memiliki kemampuan gerakan serta warna

1)      Membacanya memerlukan gawai elektronik serta perangkat lunak
2)      Buku saku tercetak lebih mudah dibawa dari pada alat baca buku elektronik
3)      Memerlukan satu daya listrik
4)      Alat bacanya rentan terhadap kerusakan
5)      Lebih rentan terhadap pencurian


                Perpustakaan dalam sejarahnya mempunyai media simpan informasi dari kulit hewan dan lontar. Setelah guterburg menemukan alat cetak dan media simpan bentuk cetak, selanjutnya terdapat mikro, kaset, audiovisual dan vcd.










No comments:

Post a Comment