Kemampuan
dan ketersediaan akses serta kecepatan dan ketepatan informasi
Amanat pasal 28 F UUD
1945 : setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya serta berhak untuk mencari,
memperoleh , memiliki, dan menyimpan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran
yang tersedia. Pasal 28 F UUD 1945 memberikan hak kepada setiap orang untuk :
1. Melakukan
informasi
2. Memperoleh
informasi
3. Mengembangkan
pribadi dan lingkungan sosial
4. Mencari,
memperoleh, memiliki, dan menyimpan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran
yang tersedia.
Alvin toffler (1980) dalam www.forum.kompas.com melakukan pembagian
gelombang peradaban ekonomi dalam tiga gelombang, yaitu gelombang ekonomi
pertanian, ekonomi industri, dan ekonomi informasi. Ekonomi kreatif sebagai
konsep ekonomi yang mengintensifkan informasi dan kreativitas yang mengandalkan
ide dan pengetahuan (stock of knowledge) dari SDM sebagai faktor produksi utama
dalam kegiatan ekonomi.
Dalam ekonomi informasi yang
menjadi persoalan adalah terjadi ledakan informasi (information explosion)
sehingga diperlukan kejelian dan kemampuan intelektual, emosional, dan
spiritual untuk memilih dan memilah informasi yang dibutuhkan dan bermanfaat.
Pada masyarakat informasi,
informasi memegang peranan penting dalam aspek kehidupan. Hal ini sesuai dengan
pernyataan dahlan (1997 : 6) dalam ashadi siregar (2003:12). Menurutnya,
masyarakat informasi adalah masyarakat yang menjadikan informasi sebagai
komoditas yang sangat berharga ekonomis.
Menurut sutarman, teknologi
informasi mempunyai fungsi:
1. Menangkap
(capture)
2. Mengolah
(processing) : data masukan yang diterima untuk menjadi informasi dapat berupa
konversi (pengubahan data ke bentuk lain), analisis (analisis kondisi),
perhitungan (kalkulasi), serta sintesis (penggabungan) segala bentuk data
informasi
3. Menghasilkan
(generating) atau mengorganisasikan informasi ke dalam bentuk yang berupa
laporan , tabel, dan grafik
4. Menyimpan
(storage), merekam serta menyimpan data dan informasi dalam suatu media yang dapat
digunakan dalam kepentingan lainnya
5. Mencari
kembali (retrival), menelusuri, mendapatkan kembali informasi, atau menyalin
(copy) data dan informasi yang sudah tersimpan
6. Transmisi
(transmission) serta mengirim data dan informasi dari suatu lokasi ke lokasi
lain melalui jeringan komputer.
Bisnis informasi tidak dapat
dilepaskan dengan teknologi informasi yang dapat menjadikan global proximity
(A.Muis, 2001:4) yaitu menyatukan antara kedekatan geografis, sosiologis,
kultural, serta psikologis di satu pihak dan khalayak (audience) dilain pihak.
A. LEDAKAN
INFORMASI DALAM MASYARAKAT INFORMASI
Menurut richard saul wurman dalam
ana nadhya abrar (2003:94), obat penyembuh kecemasan informasi adalah memahami
informasi seperlunya saja dan sesuai dengan kebutuhan.
Menurut ilmu komunikasi,
masyarakat informasi adalah masyarakat yang menjadikan informasi sebagai
komoditas yg sangat berharga ekonomis, berhubungan dg masyarakat lain dalam
sistem komunikasi global, dan mengakses informasi superhighway.
Sutarno NS (2005: 70-7) memberi
pengertian tentang masyarakat informasi sebagai berikut :
1. Masyarakat
yang dalam kesehariannya telah terbiasa membutuhkan dan menggunakan informasi
secara intensif.
2. Masyarakat
yang mampu mengelola/ mengolah informasi dan memanfaatkannya dengan berdaya
guna dan berhasil guna.
3. Masyarakat
yang menggunakan informasi secara efektif dan efisien karena dalam
memperolehnya sering kali sulit dan mesti membayar.
4. Masyarakat
yang menjadikan informasi sebagai komoditas ekonomi.
5. Masyarakat
yang menjadikan informasi sebagai salah satu sumber mata pencarian yang tidak
pernah habis bahan bakunya.
6. Masyarakat
yang telah menyadari dan memahami bahwa informasi berkembang dengan pesat di
tengah-tengah masyarakat dunia.
Sementara itu, everett M. Rogers
memberikan pengertian masyarakat informasi : an information society is a nation
in which a majority of labor force is composed of information workers and in
which information is the most important element (masyarakat informasi adl suatu
bangsa yang sebagian besar pekerjanya terdiri atas pekerja informasi dan
informasi menjadi elemen kehidupan yang paling penting).
masyarakat informasi menurut
dahlan (1976:6) dalam ana nadhya abrar (2003:12) : mengacu pada istilah popular
dan ilmu komunikasi. Menurut istilah popular masyarakat informasi adalah
masyarakat yang telah terkena terpaan (exposure) media massa dan komunikasi
global, masyarakat yang sadar informasi, dan mendapatkan penerangan cukup. Jadi
masyarakat informasi adalah masyarakat yang telah mempunyai literasi informasi
(melek informasi).
B. MAKNA
EKONOMI INFORMASI DAN EKONOMI DIGITAL
1. Makna
ekonomi informasi
Akibat dari
pengaruh teknologi informasi muncullah istilah-istilah sebagai berikut :
a.
Tidak semua orang memiliki kesempatan mengakses
informasi sehingga ada lembaga yg menjadi pialang (broker) informasi
b.
Konsekuensi agar informasi dapat disajikan
secara cepat dan tepat bagi yg membutuhkan.
Shapiro & varian
(1999) menyebutkan bahwa teknologi informasi yang terdiri atas perangkat lunak
dan keras merupakan pilar utama yang memicu berkembangnya produk-produk
informasi yang menjadi komoditas utama dalam ekonomi informasi.
Komoditas utama dalam
ekonomi informasi adalah pengetahuan dan informasi.
Ada 2 faktor penting
yang sangat menentukan pencapaian kesuksesan dalam ekonomi digital, yaitu
kreatifitas individu dan teknologi informasi.
Barang-barang yang
berwujud (tangible) menjadi komoditas utama yang diperdagangkan dalam struktur
pasar ekonomi industri. Sedangkan dalam ekonomi digital berupa barang-barang
tak berwujud (intangible). Barang-barang tak berwujud ini berupa informasi ini
memiliki karakteristik yang unik. Untuk menghasilkan barang informasi ini
sangat mahal untuk proses produksi pertama kali.
2. Ekonomi
digital
Ekonomi digital
secara spesifik merujuk pada perubahan secara menyeluruh dari semua sektor
ekonomi yang disebabkan oleh digitalisasi informasi yang dilakukan oleh
komputer (brynjolfsson & kahin 2000).
Ekonomi digital
memiliki karakteristik yang amat berbeda dengan ekonomi industri, baik dari sisi
aktivitas maupun produk yang diperdagangkan. Karakteristik ini antara lain
globalisasi, digitalisasi, virtualisasi, disintermediasi, dan reintermediasi
(mutula 2009; Turban et al.,2008).
C. KEMAMPUAN
DAN KETERSEDIAAN AKSES INFORMASI
1.
Kemampuan (Ability) akses informasi
Information literacy skill yaitu sebagai suatu
kemampuan untuk mengakses, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara
efektif.
Menurut zurkowski dalam ari zuntriana (http://www.academia.edu.com), masyarakat
yang terampil dalam menggunakan aplikasi sumber daya informasi dalam pekerjaan
adalah orang-orang yang “melek informasi” (information literates). Kemudian
burchinal juga mengemukakan untuk menjadi orang yang melek informasi,
dibutuhkan penguasaan keterampilan baru yaitu kemapuan untuk menempatkan dan
menggunakan informasi agar keperluan memecahkan masalah dan mengambil keputusan
secara efektif.
Kemampuan (ability) meflakukan akses informasi perlu
dilandasi dengan pengetahuan (knowledge) dan keahlian (skills). Kemampuan
pengetahuan (knowledge) merupakan fondasi yang akan membangun keterampilan dan
kemampuan.
Keahlian (skills) adalah mahir dalam manual, verbal,
manipulasi mental orang, dan gagasan. Keahlian adalah nyata dan menyiratkan
tingkat kemahiran.
Fedex espress sebuah perusahaan kelas dunia
membuktikan bahwa kemampuan akses telah terbukti menjadi salah satu kunci
sukses bisnis.
2.
Ketersediaan akses informasi
UU nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi
publik yang mempunyai tujuan sebagai berikut :
a.
Menjamin hak warga negara untuk mengetahui
rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses
pengambilan keputusan publik serta alasan pengambilan suatu keputusan publik
b.
Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses
pengambilan kebijakan publik
c.
Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam
pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan badan publik yang baik
d.
Mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik
e.
Mengetahui alasan kebijakan publik yang
memengaruhi hajat hidup orang banyak
f.
Mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan
kehidupan bangsa
g.
Meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi
di lingkungan badan publik untuk menghasilkan layanan informasi yang
berkualitas.
Namun jaminan
untuk mendapatkan informasi sesuai dengan pasal 28 F UUD 1945 dan pasal 21 tap
MPR nomor XVII/MPR/1999, ternyata tidak dapat leluasa untuk mengakses
informasi. Hal ini disebabkan oleh berikut :
a.
Tidak semua orang memiliki kemampuan mengakses
informasi (perlu ilmu pengetahuan untuk dapat mengakses serta memilih secara
cepat dan tepat)
b.
Ketersediaan akses informasi sudah terbuka
lebar, tetapi masih ada yang ditutup untuk menjaga “kerahasiaan”
c.
Segala saluran yang tersedia hanya mampu
dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok kecil, birokrasi, pelaku bisnis yang berbasis
kebijakan pemerintah, elite politik, dan para pemiliki media massa (tidak
semua).
d.
Warga masyarakat yang mayoritas kelompok
marginal tidak dapat memiliki akses pada sumber-sumber informasi yang tersedia,
khususnya media cetak dan elektronik.
Dalam UU
tersebut ada informasi yang dikecualikan, artinya informasi itu tidak dapat
dibuka untuk konsumsi publik. Informasi yang dimaksud adalah :
a.
Informasi publik yang dapat menghambat proses
penegakan hukum
b.
Informasi publik yang dapat mengganggu
kepentingan perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan perlindungan dari
persaingan usaha tidak sehat
c.
Informasi publik yang dapat membahayakan
pertahanan dan keamanan negara
d.
Informasi publik yang dapat mengungkap kekayaan
alam indonesia
e.
Informasi publik yang dapat merugikan ketahan
ekonomi nasional
f.
Informasi publik yang dapat merugikan
kepentingan hubungan luar negeri
D. KECEPATAN
DAN KETEPATAN DALAM EKONOMI INFORMASI
1.
Kecepatan informasi
Prinsip sistem temu kembali dilakukan sejak tahun 1122
dari dinasti chou.
Menurut putu laxman pendit (2007: 90-91), lao-tse
seorang pegawai kementerian pertama kali menyusun sistem perpustakaan untuk
mempermudah penyimpanan dan pencarian buku dari bambu secara sistematis dan
konsisten.
Kemudian melvil dewey pada tahun 1876 menciptakan skema
untuk mengatur penyimpanan pengetahuan dan informasi yang dikelompokkan
berdasarkan kualitas dan karakteristk. Skema itu dinamakan skema klasifikasi
dewey. Selain dewey, charles A. Cuter memperkenalkan cara mudah untuk mencatat
koleksi dan digunakan sebagai wakil koleksi disebut rules for a dictionary
cataloging. Dikenal dengan klasifikasi dan katalogisasi.
Informasi superhighway menyebabkan khalayak dapat :
a.
Berhubungan dengan individu/masyarakat lain di
daerah /negara lain dengan cepat
b.
Menyalurkan aspirasi dan ekspresi yang bisa
menjadikan dirinya akrab dengan individu / masyarakat lain
c.
Mengakses semua hasil-hasil kebudayaan yang
muncul di berbagai daerah/negara
Ciri khas
informasi superhighway adalah lalu lintas informasi diatur oleh individu.
2.
Ketepatan informasi
Prinsip relevansi menggunakan ukuran recall and
precision. Recall adalah proporsi jumlah dokumen yang dapat ditemukan kembali
oleh sebuah proses pencarian di sistem temu kembali informasi atau information
retrieval.
Rumusnya :
Recall = jumlah dok relevan yg ditemukan x 100%
Jml semua dok relevan di dlm koleksi
Precision adalah kepersisan/kecocokan antara
permintaan informasi dan jawaban terhadap permintaan itu.
Rumus :
precision = jumlah dok relevan yg ditemukan x 100%
Jml semua dok yg ditemukan
Harga informasi
A. KONSEP
EKONOMI INFORMASI
Konsep-konsep
menurut satrio arismunandar (2006) :
1.
High fixed cost, low variable cost
2.
Versioning and prise discrimination
3.
Lock-in, switching
4.
Network effects
B. AKSES
INFORMASI MELALUI INTERNET
1.
Sejarah internet di indonesia
Berdasarkan ARIN dan APNIC protokol internet pertama
di indonesia, UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh universitas indonesia
pada 24 juni 1988.
Nama-nama seperti RMS ibrahim, suryono adisoemarta, muhammad
ihsan, robby soebiato, putu, firman siregar, adi indrayanto, dan ono w. Purbo
adalah tokoh legendaris di awal pembangunan internet di indonesia pada tahun
1992-1994.
VSAT (very small aperture terminal) yaitu stasiun
penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk piringan yang
berdiameter kurang dari tiga meter. Fungsi utama VSAT adalah menerima dan
mengirim data ke satelit yang berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan
ke titik lainnya di atas bumi.
2.
Pengguna internet
2011 55 juta pengguna, 2012 63 juta pengguna.
Menurut ishadi SK (1999: 5) yang dimaksud blank spot
adalah suatu daerah yang secara geografis terisolasi /terhambat dari hubungan
transportasi, komunikasi, dan telekomunikasi shg tdk memperoleh akses penuh dan
teratur dari media massa cetak, radio, TV, dan film.
3.
Kemudahan akses informasi
C. HARGA
INFORMASI
1.
Peran teknologi informasi
Karakteristik ekonomi digital adalah perluasan pasar
secar internasional sebagai suatu keharusan. Komoditas utama ekonomi digital
berupa barang-barang tak berwujud (intangible).
2.
Komponen biaya informasi
(John feather dan paul staurges, 2003 : 162-164) Jika
diperinci biaya produksi dan distribusi informasi adalah :
a.
Biaya penciptaan informasi, meliputi honor
penulis/ pengarang sebesar 10-15% dari harga jual.
b.
Biaya editorial sebesar 5%
c.
Biaya komposisi adalah 25%
d.
Biaya produksi sebesar 14%
e.
Biaya promosi dan pemasaran sekitar 40-45%
f.
Biaya distribusi sebesar 30%
Komponen biaya tersebut dihitung sebagai harga pokok
produksi (HPP) cetak buku.
Harga jual adalah biaya produksi plus keuntungan yang ingin
dicapai lalu dikurangi rabat/diskon untuk perorangan atau pengecer sebesar
10-35%.
Berdasarkan penjelasan diatas informasi secara cetak dapat
lebih mahal dibandingkan dengan informasi digital.
Kemas ulang informasi
Entrepreneurship
merupakan salah satu ilmu tentang kewirausahaan.
Wirausahawan adalah
suatu sikap mental yang berani menanggung risiko, berfikir maju dan berani berdiri
di atas kaki sendiri (indriyo gitosudarmo, 2010: 122). Entrepreneurship mengajarkan
bagaimana menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang ada pada diri seseorang.
Eko legowo (2011:
211-212) mengatakan sebagai berikut :
Entrepreneurship adalah
orang-orang yang mau menggerakkan komunikatif, aktif, kreatif, dan informasi
(KAKI) serta lakukan rekayasa inovasi (LARI).
Menurut indriyo
gitosudarmo (2010: 122) untuk pertumbuhan ekonomi pesat diperlukan dua persen
Entrepreneur besar dari jumlah penduduk suatu bangsa, sedangkan Entrepreneur
menengah sebanyak 20 persen. (buku rich-dad-poor-dad tulisan robert kiyosaki).
Nama-nama terkenal
seperti hewlet-packard, bill gate, lerry elison, steve jobs, dan michael dell
adalah nama-nama pendiri perusahaan di bidang teknologi informasi dan sebagai
entrepreneur murni karena memulai usaha yang baru sama sekali dan di usia cukup
muda.
Bidang bisnis TI menurut
ekananta :
1. Pengembangan
aplikasi perangkat lunak (software house)
2. Konsultan
implementasi TI, baik hardware maupun software
3. Distributor
produk-produk hardware maupun software
4. Training
dan pelatihan bidang TI.
Kemampuan utama yang harus dimiliki oleh seorng entrepreneur bidang TI
menurut ekananta :
1. Kemampuan
dalam bidang penjualan (salesmanship) yaitu kemampuan utama yang harus dimiliki
untuk membujuk calon pelanggan dalam menggunakan produk dan solusi yang dimiliki.
2. Kemampuan
dalam bidang tsknis yag cukup mengenai produk atau solusi yang ditawarkan
3. Pemahaman
dalam bidang keuangan perusahaan
4. Kemampuan
dalam bidang human relationship adalah kemampuan yang perlu dikuasai oleh para
entrepreneur.
Dalam
melakukan kepastian entrepreneur bidang TI di indonesia masih belum kondusif.
Seorang entrepreneurship adalah orang yang selalu merasa
tertantang melakukan pekerjaan yang lebih berat dibandingkan hanya sebagai
karyawan di suatu perusahaan atau pegawai pemerintah yang sekedar datang
memenuhi kewajiban presensi.
Entrepreneurship di bidang informasi telah berlangsung
sejak tahun 1971. Sue rugge dan georgia finnigan merupakan dua orang yang
menjadi pelopor bisnis dibidang informasi.
A. PENGERTIAN
KEMAS ULANG INFORMASI
Beberapa
pendapat dan sumber seperti :
1.
Webster’s new world college dictionary (1995)
menyatakan bahwa pengemasan merupakan sebuah usaha mengemas kembali ke dalam
bentuk yang lebih baik dan menarik (repackaging is to package again in or as in
a better or more attractive package).
2.
Sankarto (2008: 1) menyatakan : kegiatan
menyeleksi informasi yang berasal dari berbagai sumber dilanjutkan dengan
mendata, menganalisis dan menyajikanna dalam kemasan yang sesuai dengan
kebutuhan pengguna.
3.
Menurut djatin (2007: 1), pengemasan adalah
kegiatan yang dimulai dari menyeleksi berbagai informasi dari sumber yang
berbeda dan menyajikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemakai.
4.
Bunch dalam stilwell (2004: 1), pengemasan
informasi merupakan pendekatan untuk membantu diri sendiri, menekankan pada
permasalahan bahwa layanan informasi adalah memilih informasi yang sesuai.
5.
Sri hsrtinah (2005), pengemasan informasi adalah
salah satu kegiatan jasa informasi yang dimulai dari menyeleksi berbagai
informasi dari sumber yang berbeda, mendata informasi yang relevan,
menganalisis, dan menyajikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemakai.
B. TUJUAN
KEMAS ULANG INFORMASI
Tujuan utama
kemas ulang informasi untuk pemakai adalah dapat menghemat waktu, tenaga, dan
biaya, mengingat mobilitas yang sangat tinggi.
C. JENIS-JENIS
KEMAS ULANG INFORMASI
Menurut
suhartinah (2005: 4), kemasan informasi dibedakan menjadi berikut :
1.
Berbagai publikasi, seperti brosur, newsletter,
majalah kesiagaan informasi dll
2.
Media pandang dengar
3.
Kemas ulang dalam bentuk pangkalan data
bibliografi atau lainnya dalam media CD-ROM dan website.
Menurut sri
hartinah (2005: 4), tipe diseminasi informasi ada yang pasif (memberi jasa
pembaca, pemakai pustaka, dan meja informasi), responsif (sirkulasi/peminjaman,
penggandaan dan penelusuran), serta proaktif (jasa kesiagaan info, penyebaran
info terseleksi, dan mengemas produk sesuai kebutuhan pemakai yang layak jual).
D. TAHAP
PENGEMASAN INFORMASI
Ada tahap-tahap
pengemasan informasi :
1.
Mendaftar dan mengidentifikasi tujuan
2.
Memeriksa atau survei profil pemakai dan
kebutuhan informasinya atau menganalisis kebutuhan informasi pemakai.
3.
Memilih sumber – sumber yang mengandung
informasi berguna
4.
Mengevauasi validitas dan reabilitas informasi
5.
Me-review, menganalisis, menyintesis, dan
mengekstrak informasi ke dalam bentuk informasi yang lebih efektif dan efisien
6.
Mengemas kembali informasi ke dalam bentuk yang
sesuai dengan kebutuhan pemakai
7.
Menyebarkan informasi dengan cara promosi,
pendidikan pemakai, dan memasarkan informasi tersebut
8.
Mengevaluasi timbal balik dari pemakai.
Untuk dapat menciptakan kemas ulang informasi yang efisien dan
efektif, rosawidyawan (2012) berpendapat : perlu sasaran telekomunikasi yang
terjangkau dan andal.
E. PROSEDUR
KEMAS ULANG INFORMASI
Langkah-langkah
yang harus diikuti sebelum melakukan proses pengemasan informasi menurut
suhartinah (2005: 3-4) :
1.
Menyeleksi dan menetapkan topik dari kemasan
yang akan dibuat dan informasi yang akan dicakup.
2.
Menentukan strategi dalam mencari informasi yang
meliputi jenis informasi serta jenis sumber informasi yang dapat membantu
menemukan informasi yang dibutuhkan
3.
Menentukan lokasi informasi dan cara mengakses
meliputi katalog perpustakaan, menggunakan indeks majalah, serta mencari
informasi di internet dan CD-ROOM
4.
Menggunakan informasi dengan cara mengevaluasi
dan menyitir informasi
5.
Menyintesis yaitu mengemas informaasi
6.
Mengevaluasi produk yang dibuat dan mengevaluasi
proses pembuatannya.
F. JASA
KEMASAN INFORMASI DI PDII-LIPI
Lembaga
pemerintah yang telah melakukan jasa kemas ulang informasi adalah PDII-LIPI
yang beralamat di jalan jenderal gatot subroto nomor 10 jakarta 12710.
Jenis kemasan
berdasarkan status pemakai menurut suhartinah :
Status pemakai
|
Jenis kemasan
|
Jasa kemasan PDII
|
Peneliti, dosen
|
Penyebaran
informasi terseleksi
Kesiagaan informasi
(current awarnness services )
|
1. Fokus
informasi indonesia sesuai bidang
2. Info
ristek
3. Info
Haki
4. Tinjauan
literatur
5. Informasi
kilat
6. Buletin
info kilat
7. Kumpulan
abstrak
8. Database
suatu bidang
|
Pengambil kebijakan
|
Ringkasan eksekutif
|
1. Info
ristek
2.
Ringkasan eksekutif
|
Industri kecil
menengah
|
Brosur
pamflet
|
1.
Pohon industri
2.
Panduan usaha
3.
Info TTG (teknologi tepat guna)
4.
kliping
|
Industri besar
|
Proposal pabrik
|
Studi kelayakan pabrik
|
G. PRODUK
KEMAS ULANG INFORMASI DARI PDII-LIPI
1.
Fokus informasi indonesia sesuai bidang
Kemasan ini untuk para ilmuwan, peneliti, dosen, dan
masyarakat yang ingin mengikuti perkembangan informasi secara terus menerus.
2.
Info ristek
Berisi informasi tentang topik /permasalahan yang
perlu mendapat perhatian untuk membantu penentu kebijakan dalam mencari solusi
pengambilan keputusan
3.
Info haki (hak atas kekayaan intelektual)
Bentuknya berupa artikel yang diterbitkan setiap tiga
bulan sekali
4.
Tinjauan literatur /review/pathfinder
Kegiatan membuat karya tulis yang disusun berdasarkan
hasil sitiran, kajian, analisis, sintesis, dan tinjauan sejumlah bahan
perpustakaan
5.
Informasi kilat
Pelanggannya akan memperoleh fotokopi daftar isi
majalah ilmiah luar negeri, baik yang dilanggan PDII maupun yang ada di luar
negeri
6.
Paket informasi teknologi industri
Disediakan bagi pemakai di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan topik tertentu yang dipilih dari berbagai sumber
7.
Buletin abstrak
Berisi informasi abstrak artikel dari majalah ilmiah
luar negeri yang dipilih sesuai dengan frekuensi terbit majalah yang dipilih
8.
Kumpulan abstrak
Informasi terbaru berupa abstrak dari berbagai majalah
ilmiah luar negeri sesuai topik yang diminati
9.
Database/pangkalan data suatu bidang
Memuat kumpulan bibliografi dan abstrak hasil
penelusuran literatur dari beberapa topik dalam suatu bidang
10.
Pohon industri
Disusun dengan tujuan dengan tujuan memberi gambaran
jenis produk yang dapat dibuat dari suatu komoditas
11.
Panduan usaha
12.
Paket penawaran teknologi
13.
Seri info TTG (teknologi tepat guna)
Berisi daftar tulisan mengenai teknologi tepat guna
dalam berbagai bidang usaha yang dikumpulkan dari majalah, buku, kliping koran,
dan standar paten
14.
Pangkalan data teknologi tepat guna
Tersedia lebih dari 15.000 data umpulan informasi
teknologi tepat guna dalam pangkalan data yang bisa diakses melalui jaringan
internet.
H. KEMAS
ULANG DAN JIWA ENTREPRENEUR PUSTAKAWAN
Untuk dapat
melakukan kemas ulang informasi diperlukan jiwa inovatif, kreatif, dan
entrepreneur bagi pustakan. Ciri-ciri entrepreneuership/jiwa kewirausahawan
oleh J.A Schumpeter (1970) dalam indriyo gitosudarno (2010: 122-123) dapat
dijadikan sebagai referensi bagi profesi pustakawan :
1.
Berambisi tingggi
2.
Energetik
3.
Bernafsu
4.
Percaya diri
5.
Kreatif dan inovatif
6.
Senang bergaul
7.
Pandai bergaul
8.
Bersifat fleksibel
9.
Hard working
10.
Berpandangan ke depan
11.
Netral berani terhadap resiko
12.
Senang mandiri dan bebas
13.
Banyak inisiatif dan bertanggungjawab
14.
Bersikap optimis
15.
Memandang kegagalan sebagai pengalaman yang
berharga (positif)
16.
Selalu berorientasi laba
17.
Selalu memperhitungkan dengan uang
18.
Gemar bersaing /bertanding/berkompetisi
Menurut
suparman sumahamijaya (1979) dalam indriyo gitosudarmo (2010: 123-124), watak
seorang entrepreneuer :
1.
Berwatak maju
2.
Bergairah dan mampu menggunakan daya gerak
dirinya
3.
Berpandangan positif dan kreatif
4.
Selalu mengutamakan memberi daripada meminta
apalagi mengemis
5.
Ulet dan tekun tidak lekas putus asa
6.
Pandai bergaul
7.
Memelihara kepercayaan yang diberikan kepadanya
8.
Berkepribadan menyenangkan
9.
Selalu ingin meyakinkan diri sebelum bertindak
10.
Menolak setiap benih kebiasaan cara berfikir,
bersikap, dan berbuat negatif
11.
Sangat menghargai waktu sampai menitnya
12.
Memelihara seni berbicara dan kesopanan. dll
sampai no 25.
Paket informasi
Krech, crutchfield, dan
ballachey (1962: 99) dalam pawit m. Yusup (2001: 208) mengatakan :
Setiap orng membutuhkan
informasi sebagai bagian tuntutan kehidupannya, sebagai penunjang kegiatannya,
dan sebagai pemenuhan kebutuhannya.
Menurut guna dalam
syaffril (2004: 18-19), ada empat jenis kebutuhan terhadap informasi :
1. Current
need approach yaitu pendekatan pada kebutuhan pengguna informasi yang sifatnya
mutakhir
2. Everyday
need approach yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna yg sifatnya spesifik
dan cepat
3. Exhaustic
need approach yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna akan informasi yang mendalam
4. Catching
need approach yaitu pendekatan terhadap kebutuhan pengguna akan informasi yang
ringkas tetapi juga lengkap.
A.
KEBUTUHAN INFORMASI
Menurut katz, gurevich, dan haas dalam tan (1981: 300)
dan dalam pawit M. Yusuf (2001: 210-211), orang yang mempunyai tingkat
pendidikan tinggi lebih banyak mempunyai kebutuhan-kebutuhannya dibandingkan
yang berkependidikan rendah.
B.
ALASAN MEMBUAT PAKET IFORMASI
1.
Setiap orang mempunyai kebutuhan yang berbeda
terhadap informasi
2.
Memepermudah penyebaran, pengelolaan, dan
komunikasi antara penyedia informasi dan pemustaka
3.
Untuk menyederhanakan informasi sehingga yang
awalnya berupa buku tentang seluk beluk KPK setebal 100 halaman dapat dikemas
ulang.
C.
PAKET-PAKET INFORMASI
(perpustakaan di indonesia), Pekerjaan mengemas ulang
informasi dilakukan oleh pihak-pihak:
1.
Perpustakaan BPPT (badan pengkajian dan
penerapan teknologi)
a.
Teknologi energi
b.
Teknologi material
c.
Teknologi pangan
d.
Teknologi SDA
e.
Teknologi informasi dan komunikasi
f.
Teknologi lingkungan
2.
Perpustakaan PDII-LIPI ( pusat dokumentasi dan
informasi ilmiah –lembaga ilmu pengetahuan indonesia )
Tujuannya:
a. Sebagai pedoman atau petunjuk bagi para wirausahawan
a. Sebagai pedoman atau petunjuk bagi para wirausahawan
b.
Pedoman bagi pengusaha untuk mencoba dan memulai
usaha dalam menciptakan suatu produk dari informasi paket terbitan ini
Paket informasi yan diterbitkan oleh perpustakaan
PDII-LIPI :
a.
Paket informasi seri panduan usaha
Berisi tentang :
1). Informasi singkat pembuatan usaha
2). Kegunaan usaha
3). Persyaratan dan proses pembuatan produk
4). Prosedur pembuatan produk
5). Daftar pustaka (referensi).
b. paket
informasi pohon industri
berisi
tentang :
1)
Bahan baku yang akan dijadikan produk industri
2)
Struktur setiap bagian dari bagian baku yang
akan diproduksi
3)
Manfaat hasil olahan
4)
Nama produk yang dihasilkan
5)
Analisis
6)
Daftar pustaka (referensi)
3.
PIK (pusat informasi kompas)
Perintis dan pendiri kompas (almarhum) PK Ojong dan
Jakob Oetama, berdiri sejak 28 juni 1965.
D.
PUSAKAWAN DI ERA PERPUSTAKAAN 2.0 DAN WEB
Web 2.0 menurut abram (2007: 1) dalam ari zuntriana
(2010) merupakan web dengan sentuhan aspek interaksi yang lebih manusiawi dan
memfalisitasi manusia untuk lebih banyak melakukan percakapan, membangun
jejaring serta memberi ruang untuk personalisasi dan individualisme.
library 2.0 berupaya menyediakan informasi yang
tersedia di mana pun dan kapan pun pemustaka membutuhkan
Library
2.0 memiliki empat elemen pokok:
1.
Berpusat pada pengguna (user-centered),
2.
Memberikan pengalaman multimedia
3.
Membangun hubungan sosial
4.
Merupakan sebuah komunitas yang inovatif
E.
KOMPETENSI PUSTAKAWAN 2.0
kompetensi profesional pustakawan pada library 2.0
menurut laili bin hashim dan wan nor haliza (2005: 5-6) dalam ari zuntriana
(2010) :
1.
Memiliki pengetahuan khusus mengenai konten
sumber daya informasi
2.
Memiliki pengetahuan subjek khusus yang tepat
untuk kepentingan organisasi dan pengguna
3.
Mengembangkan dan mengelola layanan informasi
yang tepat
4.
Menyediakan instruksi dan fasilitas pendukung
untuk pengguna jasa perpustakaan dan informasi
5.
Menaksir kebutuhan informasi, mendesain, serta
memasarkan jasa dan produk
6.
Menggunakan teknologi informasi yang tepat untuk
memperoleh, mengorganisasi, dan menyebarkan informasi
7.
Menggunakan pendekatan manajemen dan bisnis
8.
Mengembangkan produk informasi khusus
9.
Mengevaluasi hasil penggunaan informasi dan melakukan
penelitian tentang pemecahan masalah manajemen informasi
10.
Meningkatkan layanan informasi secara kontinu
untuk merespons kebutuhan yang terus berubah
Sementara itu, kmpetensi pribadi yang dibutuhkan oleh
seorang pustakawan meliputi berikut ini :
1.
Komitmen untuk pelayanan prima
2.
Mencari tantangan dan melihat kesempatan baru baik
didalam/ diluar perpustakaan
3.
Turut menciptakan lingkungan yg saling respek
dan saling memercayai
4.
Memiliki kemampuan komunikasi yang efektif
5.
Mampu bekerja dengan baik dalam tim
6.
Memiliki kemampuan kepemimpinan. Dll sampai no
11.
John perry barlow dalam wastawy (2007) dan dalam ari
zuntriana (2010) mengatakan :
Pustakawan harus memahami bahwa mereka memiliki tugas untuk
menciptakan sebuah ruang kognitif dalam lingkungan.
Menurut ida fajar priyanto (2008: 4) dalam ari zuntriana
(2010), perpustakaan McMaster university telah mengangkat tujuh pustakawan baru
:
1.
Gaming librarian
2.
Digital strategist
3.
Digital technologist
4.
E-resources librarian
5.
Archivist librarian
6.
Marketing dan communication librarian
7.
Teaching dan learning librarian.
Akses bebas (free acces)
Indonesia telah
mempunyai UU yang mengatur keterbukaan informasi publik, yaitu nomor 14 tahun
2008 tentang keterbukaan publik. Berdasarkan pasal 64 ayat 1 UU mulai berlaku
dua tahun sejak tanggal diundangkan pada 30 april 2008.
Maksud UU KIP adalah hak
informasi sebagai hak setiap orang dan hal itu menjadi penting sebagai upaya
untuk pengawasan terhadap pentelenggaraan negara dan sebagai partisipasi
masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.
A. PENGERTIAN
TERPASANG (ONLINE) : AKSES BEBAS
1.
Menurut wikipedia (www.wikipedia.com) istilah online dan
ofline memiliki makna khusus dalam hal teknologi komputer dan telekomunikasi
2.
Menurut putu laxman pendit (2007: 125), kata
online dalam bahasa inggris merujuk pada kondisi telekomunikasi, yaitu saat
seseorang menggunakan kabel (line) untuk berhubungan dengan orang lain.
B. AKSES
BEBAS (FREE ACCES)
Open acces
sebagai ketersediaan artikel-artikel secara Cuma-Cuma di internet supaya semua
orang dapat membaca, mengambil, menyalin, menyebarkan, mencetak dll.
C. KOMPONEN-KOMPONEN
INDUSTRI PENELUSURAN TERPASANG
Menurut utami
hariyadi (1993: 4), ada 3 komponen penting dari industri terpasang :
1.
Pembuat pangkalan data
2.
Penyedia jasa penelusuran
3.
Pemakai
D. PENYEDIA
JASA PENELUSURAN TERPASANG
Penyedia jasa
multidisiplin (multidiciplinary services) misalnya DIALOG, ORBIT, BRS,
WILSONLINE, EPIC & First search, BLAISELINE, dan PFDS ONLINE.
Penyedia jasa
yang khusus/spesial (specialized seevices) : reuters, newsnet, nexis, lexis,
westlaw, dow jones news dan medlars.
E. PENYEDIA
INFORMASI DAPAT DIAKSES BEBAS
1.
Wikipedia adalah proyek ensiklopedia multibahasa
dalam jaringan yang bebas dan terbuka yang dijalankan oleh wikimedia
foundation, yaitu sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di AS. Dirilis
pertama pada 15 januari 2001 oleh jimmy wales dan larry sanger.
2.
Google
Google inc merupakan perusahaan publik di AS.
3.
Yahoo inc adalah perusahaan internet
multinasional yang berpusat di sunnyyale, california, AS. Pendirinya adalah
jerry yang dan david filo pada januari 1994 dengan marissa mayer sebagai CEO
dan presiden yahoo.
Lisensi jurnal
elektronik (E-journal) dan buku elektronik (e-books)
Pada generasi baby
boomer terlahir antara tahun 1946 sampai 1962 (microcomputer atau mainframe),
teknologi tidak berkembang sepesat saat ini. Generasi X /Gen-X (personal
computer)) adalah generasi yang lahir antara th 1963-1980. Sementara generasi Y
/milenia (era mobile computing) yaitu generasi yang terlahir antara th
1981-2000(heri abi burachman hakim (2010:2) dalam kusmayanto kadiman (2009:
1)). Masih ada generasi Z, yaitu generasi terkini yang lahir sesudah th 1994
dan sebelum th 2004 serta sering disebut generasi gadget.
Teknologi itu sendiri
bagi masyarakat seperti pisau bermata dua yang memberi manfaat sekaligus
menimbulkan ketidakpastian dan kekhawatiran. Menurut laxman pendit (2007: 1)
teknologi baru selalu membawa dua hal, yaitu harapan dan kekhawatiran.
Perpustakaan digital
menurut putu laxman pendit (2007: 7-8) :
1. Aspek
organisasi
2. Aspek
mekanisme
3. Aspek
legal dan etis
Sebelum
mengenal istilah perpustakaan digital, pustakawan sudah mengenal perpustakaan
elektronik (electronic library). Merupakan penyimpanan informasi, dokumen,
audiovisual, dan materi grafis yang tersimpan dalam berbagai jenis media
(sulistyo basuki, 1991: 96).
A. PENGERTIAN
LISENSI, JURNAL ELEKRONIK DAN BUKU ELEKTRONIK
1.
Lisensi
Menurut UU nomor 19 Tahun 2002 tentang hak cipta,
lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemegang hak cipta atau pemegang hak
terkait kepada pihak lain untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau
produk hak terkaitnya dengan persyaratan tertentu. Lisensi dalam pengertian
umum adalah memberi izin.
2.
Jurnal elektronik (e-journal) : ilmiah atau
majalah elektronik yang dapat diakses melalui transmisi elektronik yang
dipublikasikan di web.
3.
Buku elektronik (e-book) : sekumpulan teks
digital baik yang hanya dapat dibaca dengan alat dan program khusus maupun yang
dapat dibaca oleh berbagai peralatan digital (tidak khusus) (putu laxman
pendit, 2007: 81-83)
Format buku elektronik adalah teks polos, pdf, jpeg,
lit dan html.
B. PERPUSTAKAAN
DIGITAL : PERPUSTAKAAN HIBRIDA
1.
Perpustakaan digital merupakan kumpulan
informasi digital yang tertata dan koleksi tersebut disediakan sebagai jasa
dengan memanfaatkan jaringan informasi (lesk (1997) dan arms (2000) dalam putu
laxman pendit (2007: 29)).
2.
Perpustakaan hibrida
Perpustakaan hibrida berbasis web 2.0 adalah
perpustakaan yang mengadopsi kerja web 2.0 sehingga menghasilkan konsep library
2.0.
Menurut teori library 2.0 jack mannes (2006: 20) dalam
heri abi burachman hakim (2010: 3), ada empat elemet penting yaitu terpusat
pada pemakai, menyediakan sebuah layanan multimedia, kaya secara emosional, dan
inovatif secara bersama-sama.
C. PEMANFAATAN
E-JURNAL DAN E-BOOK
1.
E-jurnal (elektronik jurnal)
a.
Cakupan e-jurnal
Berisi berbagai subjek dalam bentuk artikel hasil
penelitian dan pandangan para ahli/pakar di bidang yang digeluti.
Fungsi jurnal menurut rowland (2007) dan hitchcock et
al (1998) adalah sarana menyebarkan informasi, pengawasan kualitas, dan arsip
yang resmi sesuai peraturan.
b.
Keragaman media dan penyebaran
c.
Jurnal online gratis:
1)
Astrophysics data system scanned articles
service
2)
Beamline
3)
Behavioral and brain sciences (BBS)
4)
Bioline international
5)
Biomed central
6)
Biomed central
7)
Caltech undergradeuate research journal (CURJ)
8)
Cerebral cortex
9)
CERN courier
10)Dll sampai no 27
d.
Kelebihan dan kekurangan e- journal
kelebihan
|
kekurangan
|
1.
Permanen
2.
Menyebar
3.
Kepercayaan para ilmuwan dalam memahami sistem
penerbitan
4.
Jurnal memiliki pamor yang berkembang selama
bertahun-tahun
5.
Mudah dibawa dan mudah untuk membacanya.
|
1.
Sistem rujukan tidak sempurna
2.
Memerlukan biaya untuk membeli dan menyimpan
3.
Penundaan dalam pengumpulan untuk penertiban
4.
Sulit untuk mengindeks dan rujukan silang
5.
Kesulitan untuk menelusuri
6.
Anggaran perpustakaan yang mengecil sehingga
hanya sedikit jurnal yang dapat dbeli
7.
Pertambahan artikel yang perlu diresensi dan
diterbitkan.
|
2.
Elektronik book (e-book)
Adalah buku versi elektronik bukan kumpulan kertas
yang berisi teks atau gambar.
a.
Format buku elektronik :
1)
Teks polos
2)
PDF
3)
JPEG
4)
LIT
5)
HTML
6)
Open electronic book package dikenal OPF
Flipbook. OPF adalah suatu format buku elektronik yang berbasis XML.
b.
Kelebihan dan kekurangan buku elektronik
Menurut sulistyo basuki :
kelebihan
|
kekurangan
|
1)
Dapat langsung dipesan, diunduh, dan digunakan
seketika
2)
Telah tersedia sekitar 2.000.000 buku yang
bebas diunduh sampai agustus 2009
3)
Generasi kedua buku elektronik memiliki
kemampuan gerakan serta warna
|
1)
Membacanya memerlukan gawai elektronik serta
perangkat lunak
2)
Buku saku tercetak lebih mudah dibawa dari
pada alat baca buku elektronik
3)
Memerlukan satu daya listrik
4)
Alat bacanya rentan terhadap kerusakan
5)
Lebih rentan terhadap pencurian
|
Perpustakaan
dalam sejarahnya mempunyai media simpan informasi dari kulit hewan dan lontar.
Setelah guterburg menemukan alat cetak dan media simpan bentuk cetak,
selanjutnya terdapat mikro, kaset, audiovisual dan vcd.
No comments:
Post a Comment