KHALAYAK SASARAN PENERBITAN
Ada tiga aspek pokok dalam penerbitan yaitu
pesan atau informasi yang disampaikan, media penerbitan dan khalayak yang
menjadi sasaran penerbitan tersebut. Interaksi yang berlangsung antara
perpustakaan dan penggunanya berjalan melalui tiga aspek tadi. Pelayanan
perpustakaan yang diberikan bisa berlangsung karena ada interaksi dengan
menggunakan pesan, media dan adanya khalayak yang tidak lain adalah pengguna
perpustakaan atau mereka yang memperoleh manfaat dari keberadaan perpustakaan.
Ketiga perkara inilah yang penting untuk kita
perhatikan dalam merencenakan program/kegiatan penerbitan yang bermutu, yakni
penerbitan yang efektif dan berdampak.
Menurut defleur dan dennis (1988:542), pesan adalah sebuah simbol atau konfigurasi simbol yang dapat melahirkan kesamaan makna pada pengirim dan penerima simbol. Informasi merupakan kata , angka dan simbol lain yang bermakna yang membentuk pesan. Defleur dan dennis (1988:542) mendefinisikan media dengan ungkapan yang sederhana yaitu “setiap objek yang dapat dipergunakan untuk menyajikan makna”.
Agar interaksi melalui ketiga aspek tadi berjalan efektif maka kita perlu mengkaji tiga hal penting yaitu :
(a) informasi dan penggunanya,
dalam logika
uses and gratifications, pengguna terbitan adalah orang-orang yang aktif
sehingga mereka memiliki kekuasaan untuk memutuskan apakah akan memanfaatkan
terbitan perpustakaan atau tidak serta apa yang akan dimanfaatkan dari terbitan
itu.
(b) kebutuhan informasi khalayak,
pengguan merupakan salah satu bagian dari
khalayak dalam dunia komunikasi.
Hierarki kebutuhan maslow :
Aktualisasi diri
Kebutuhan harga diri
Kebutuhan sosial
Kebutuhan rasa aman
Kebutuhan fisiologis.
Dalam pandangan perspektif uses and
gratification, pengguna menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan individual
dan sosialnya. Kebutuhan yang dipuaskan tersebut dapat dikategorikan ke dalam 4
kelompok (4 tipologi motifasi pengguna menggunakan penerbitan yang dibuat oleh
perpustakaan). seperti diuraikan fiske (2004:210-213) :
1.
diversi yang berupa :
a.
melepaskan diri dari tekanan – tekanan
rutinitas
b.
melepaskan diri dari beban masalah
c.
melepaskan emosi
2.
relasi personal, yang mencakup :
a.
persahabatan
b.
manfaat sosial
3.
identitas personal yang mencakup :
a.
rujukan pribadi
b.
eksplorasi realitas
c.
peneguhan nilai
4.
pengawasan yang digunakan untuk menjaga peran
sosial seseorang dengan memanfaatkan informasi.
(c) identifikasi khalayak penerbitan.
Pada dasarnya perpustakaan khususnya
perpustakaan umum sudah melakukan segmentasi khalayak berdasarkan hasil
identifikasi khalayak.
Pendekatan yang paling banyak digunakan untuk
mengidentifikasi khalayak adalah dengan analisis demografis yang meliputi usia,
jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, tingkat sosial ekonomi, agama dan lokasi
tempat tinggal.
Instrumen survei kebutuhan terdiri atas 3
variabel pokok yaitu latar belakang pribadi pengguna, penilaian pengguna atas
informasi yang sudah dimiliki dan pribadi pengguna, penilaian pengguna atas
informasi yang sudah dimiliki dan pemanfaatan informasi oleh pengguna. Untuk
pemanfaatan informasi dipergunakan 5 parameter, yaitu melaksanakan pekerjaan,
belajar, menganalisis dan menilai, belajar mengerjakan sesuatu dan melakukan
penelitian. Identifikasi khalayak pada dasarnya merupakan upaya untuk
mengetahui apa yang dibutuhkan khalayak.
Pengguna utama
terbitan
A.
SEGMENTASI KHALAYAK
Merupakan
pengelompokan khalayak berdasarkan kategori tertentu. Misalnya berdasarkan
jenis kelamin, usia, dan bidang minat atau hobi. Segmentasi khalayak
dimaksudkan untuk memudahkan pengelola penerbitan melayani jenis kebutuhan
informasi pembacanya. Hal lain yang penting diperhatikan dalam melakukan
segmentasi khalayak adalah memperhatikan kultur dan konteks khalayak yang akan
menjadi pembaca utama terbitan kita. Dalam kultur akan terkandung pengetahuan,
etika dan estetika. Menurut defleur dan dennis (1988:22), besarnya khalayak dan
tersebarnya khalayak membuat pesan yang disajikan menjadi rendah tuntutan
intelektualitasnya dan makin tinggi muatan hiburannya.
B.
KARAKTERISTIK KHALAYAK
Meminjam
konsep yang berkembang di tengah dunia periklanan yaitu vals (value and life
style), kita bisa memanfaatkannya untuk menganalisis khalayak penerbitan
perpustakaan.
Menurut
defleur dan dennis (1988:21), karakteristik khalayak dalam komunikasi massa
adalah menyebar dan jumlahnya besar.
1.
Khalayak yang digerakkan oleh kebutuhannya
2.
Khalayak yang didorong oleh dirinya sendiri
3.
Khalayak yang terbawa-bawa orang lain atau
digerakkan oleh sesuatu diluar dirinya.
C.
PENETAPAN SEGMENTASI KHALAYAK
Wells,
burnett, dan moriaty (1995:195) : kita memang tak mungkin tahu semuanya tentang
khalayak kita.
Dann dan daan (2006:6-7) menunjukkan prinsip
dasar pemasaran yang dilakukan sektor publik :
1. Pemasaran merupakan proses dua arah, sehingga
bukan pendekatan satu arah yang hanya memberi manfaat untuk kepentingan
distribusi saja
2. Berorientasi pada kustomer sehingga pemasaran
yang efektif akan bergantung pada apa
yang dibutuhkan individu
3. Pemasaran merupakan praktik manajerial yang
melibatkan pendekatan bertahap yaitu :
a. Filsafat berpusat pada klien
b. Alokasi sumber daya secara strategis melalui
penelitian pasar dan segmentasi pasar
c. Mengembangkan taktik yang memadukan program
distribusi dan cara penyampaian produknya.
Penyebab kegagalan sektor publik menggunakan pendekatan
pemasaran menurut dann dan dann adalah :
1. Terbatasnya pemahaman terhadap sifat pemasaran
2. Reputasi pemasaran sendiri tidak begitu baik
akibat ulah segelintir pemasar yang bertindak tidak etis
3. Sering kali menggantungkan harapan pada
pemasaran yang terlalu tinggi
4. Tidak mampu memanfaatkan segmentasi pasar
5. Terbatasnya akses pada keterlibatan dalam
mengembangkan produk yang akhirnya membutuhkan kegiatan pemasaran untuk bisa
sampai pada pengguna.
A.
KONSEP DASAR
PEMASARAN
Menurut the chartered institute of marketing,
pemasaran adalah proses manajemen yang mengidentifikasi, mengantisifikasi dan
memuaskan kustomer yang menjadi syarat untuk bisa memperoleh laba. Sedangkan
menurut philip kotler (pakar pemasaran termasyhur), pemasaran : proses sosial
yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang dibutuhkan dan
diinginkannya melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai dengan orang
lain. Menurut Palmer (konteks 4p) : kegiatan yang pada hakikatnya mengelola
sumber daya organisasi sehingga organisasi tersebut bisa memenuhi perubahan
kebutuhan kustomer yang bergantung pada organisasi untuk bisa memenuhinya.
Menurut bartles : proses tempat masyarakat memasok kebutuhan konsumsinya,
dengan mengembangkan sistem distribusi yang melibatkan sejumlah partisipan,
yang berinteraksi di bawah kendala-kendala teknis da etis yang melahirkan
transaksi atau arus yang menghentikan pemisahan pasar dan menghasilkan
pertukaran dan konsumsi. Ada beberpa konsep dasar yang terkait dengan pemasaran
:
a. Konsep produk, melihat kustomer sebagai orang
yang lebih memilih produk yang menawarkan fitur-fitur yang lebih berkualitas ,
berkinerja bagus atau inovatif.
b. Konsep penjualan, lebih memfokuskan pada upaya
menjual sebanyak-banyaknya dengan menggunakan promosi
c. Konsep pemasaran, melihat tujuan organisasi
mencakup efektifitas dan efisiensi produksi dibandingkan kompetitor dalam
membuat, menyampaikan dan mengomunikasi nilai pada kostumer yang merupakan
sasaran produk.
d. Konsep pemasaran sosial (societal marketing). Merupakan
perkembangan berikut dari konsep pemasaran.
Pertanyaan-pertanyaan yang biasanya diajukan
untuk setiap komponen bauran masyarakat :
1. Analisis/audit
2. Tujuan
3. Strategi
4. Taktik
5. Implementasi
6. Kendali.
Prinsip pemasaran :
a. Kenali siapa khalayak anda yang sebenarnya
b. Apa tindakan yang akan anda lakukan
c. Bagaimana pertukaran yang terjadi.
B.
BAURAN
PEMASARAN
Konsep dasarnya merupakan paduan dari empat
komponen yang diperhitungkan dalam menyusun rencana pemasaran. Keempat (4P)
komponen tersebut adalah :
a. price, (harga), swasta menyatakan : jumlah uang
(ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan
sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Tujuan penetapan harga menurut Swastha
(1981:147) :
1) mendapatkan laba maksimal
2) mendapatkan pengembangan investasi yang
ditargetkan atau pengembalian pada penjualan bersih
3) mencegah atau mengurangi persaingan
4) mempertahankan atau memperbaiki pangsa pasar.
b. Place (distribusi), menurut swastha (1981:188)
: saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang dari produsen
sampai ke konsumen/pemakai industri.
c. product (produk), secara sederhana : barang
atau jasa yang dijual satu perusahaan atau organisasi bisnis. Menurut swastha
lini produk (product line) : sekelompok barang yang pada pokoknya cenderung
mempunyai tujuan penggunaan sama dan memiliki karakteristik secara fisik yang
hampir sama. Secara Sederhana bauran produk : seluruh barang yang dijual oleh
satu organisasi bisnis.
d. Promotion (promosi), swastha (1981:237) : arus
informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang arau
organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Stanton
(dalam swastha, 1981:238) menjelaskan bauran promosi sebagai kombinasi strategi
yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal sellling, dan alat
promosi lain, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program
penjualan.
Dalam
perkembangan selanjutnya, konsep 4p mengalami penyesuaian dan perubahan. Ada
yang menambahkan P satu lagi yaitu people. Ada pula yang mengubahnya menjadi
SIVA (strategy, information, value, and access). Konsep dasar bauran pemasaran
yaitu memadukan berbagai variabel sistem pemasaran dalam kegiatan yang
dilakukan organisaasi dalam melakukan pemasaran. Berdasarkan definisinya,
bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang
merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yakni : produk, struktur harga,
kegiatan promosi, dan sistem, distribusi (swasta, 1981:42).
C.
PEMASARAN
HASIL TERBITAN
Dimensi-dimensi yang terkandung dalam setiap
komponen (marketing teacher) :
1. Keputusan produk
Ada beberapa
keputusan yang bisa dibuat berdasarkan dimens-dimensi produk :
a. Merek (brand name)
b. Fungsi
c. Gaya
d. Mutu
e. Kemanan
f. Kualitas
g. Perbaikan dan dukungan suku cadang
h. Garansi
i. Aksesori dan layanan.
2. Keputusan harga
Keputusan
penetapan harga untuk kepentingan pemasaran dapat dibuat dengan memparhatikan :
a. Strategi penetapan harga yang misalnya terkait
dengan upaya penetrasi pasar
b. Harga untuk eceran
c. Harga untuk partai besar
d. Diskon untuk pembayaran tunai atau pembayaran
awal
e. Harga yang disesuaikan dengan situasi dan
kondisi seperti musim liburan atau bulan suci
f. Harga rata-rata
g. Fleksibilitas harga
h. Perbaikan harga untuk wilayah tertentu.
3. Keputusan promosi
Dalam bauran
pemasaran pada dasarnya promosi merupakan berbagai aspek dari komunikasi
pemasaran. Terkait dengan ini kita bisa mengambil keputusan untuk kegiatan
komunikasi pemasaran ini :
a. Strategi promosi
b. Iklan
c. Personal selling dan pembentukan wiraniaga
d. Public relations dan publisitas
e. Promosi penjualan
f. Anggaran komunikasi pemasaran
4. Keputusan distribusi :
a. Saluran distribusi
b. Cakupan pasar ( distribusi inklusif, selektif,
eksklusif)
c. Saluran keanggotaan yang spesifik
d. Manajemen persediaan produk
e. Gudang
f. Penetapan pusat distribusi
g. Pemrosesan permintaan
h. Transportasi
i. Logistik cadangan.
Distribusi terbitan
Zotto
(2005:3) mengutip gordon, dinyatak bahwa ekonomi baru ini merupakan persamaan
dari akselerasi tingkat kemajuan teknis dalam bidang teknologi informasi pada
paruh kedua dasawarsa 1990-an, tanpa memeperhitungkan kontribusinya sebelum
tahun 1995.
Zotto
(2005:3) mengutip, ekonomi baru itu mencakup teknologi informasi seperti
komputer, periferalya, software komputer, komunikasi dan peralatan terikat.
Oleh karena itu zotto (2005:3) menyebut daya pendorong fenomena ekonomi baru
adalah dampak globalisasi, intensifikasi kompetisi internasional, dan dampak
inovasi teknologi yang berlangsung pada dasawarsa lalu yang membawa pada
perbaikan umum alam peningkatan produktifitas jangka panjang.
Dengan mengutip jentsch selanjutnya
zotto (2005b:5) menyebut karakteristik ekonomi baru adalah :
a.
Sektor ekonomi
informasi memberi sumbangan lebih dari 25% pada tingkat pertumbuhan pendapatan
domestik kotor (GDP).
b.
Dalam sektor
bisnis, internet dipakai sebagai infrastruktur untuk transaksi ekonomi
setidaknya oleh 25% bisnis
c.
Setidaknya 25%
rumah tangga memiliki komputer dan akses pada internet.
A.
DISTRIBUSI
TERBITAN
Distribusi merupakn bagian penting dari proses
penerbitan. Bahkan sama pentingnya dengan naskah yang ditulis untuk penerbitan.
3 metode distribusi : bagian Cuma-Cuma,
dipertukarkan, dan memenuhi permintaan pengguna.
Terbitan digital dibagi menjadi 2 bentuk :
1) Terbitan digital yang menggunakan medium
penyimpanan digital seperti SD/DVD.
2) Penerbitan digital yang memanfaatkan internet,
atau penerbitan digital berbasis internet.
Ada
2 saluran distribusi untuk penerbitan konvensional dan penerbitan digital.
1)
Saluran
distribusi yang mengalihkan bentuk fisik medium penyimpanan informasi entah
dalam bentuk cetakan maupun digital dari pembuat ke pengguna.
2)
Distribusi
yang menggunakan saluran teknologi informasi dan komunikasi, yang memungkinkan
terbitan digital bisa sampai ke pengguna.
B.
BENTUK-BENTUK
DISTRIBUSI TERBITAN
Distribusi merupakan bagian vital dari
pemasaran. Forthys (1990:99) menegaskan, barang-barang yang kita pakai
sebenarnya menempuh rute dari pembuatnya sampai pada kita sebagai penggunanya.
Kekuatan dan kelemahan bentuk distribusi
terbitan konvensional :
No
|
Bentuk distribusi
|
Kekuatan
|
Kelemahan
|
1
|
Pembagian
|
a. Biaya distribusi rendah
b. Bisa diketahui penerima terbitan
c. Terbitan bisa disebarkan sesuai waktu
distribusi
d. Bila sudah membuat terbitan berdasarkan
kategorisasi khalayak, maka distribusinya menjadi efektif dan produktif.
|
a. Terbitan tidak semuanya diterima orang yang
membutuhkan
b. Khalayak sasaran terbitan tidak tepat
c. Bisa merupakan kegiatan membagi habis saja
tanpa melihat manfaatnya bagi khalayak
|
2
|
Pertukaran
|
a. Penerima merupakan institusi yang membutuhkan
b. Bisa memperkaya koleksi perpustakaan karena ada
pertukaran terbitan
c. Biaya distribusi relatif rendah karena tidak
banyak alokasi jumlah terbitan untuk dipertukarkan.
|
a. Tidak terjadi pertukaran terbitan karena
institusi yang menjadi sasaran tidak membuat terbitan
b. Terbitan yang diberikan cenderung dipandang
berbeda dengan terbitan yang dibeli
|
3
|
Permintaan
|
a. Penerima terbitan adalah orang yang
membutuhkan sehingga terbitan sampai pada orang yang membutuhkan
b. Bisa diketahui orang yang menerima terbitan
c. Permintaan terbitan aktif meminta
|
a. Membututhkan biaya distribusi yang tinggi
b. Lambannya penanganan permintaan
c. Kemungkinan ada orang yang iseng meminta
terbitan
d. Pengelola terbitan pasif, hanya menunggu
permintaan.
|
Kekuatan
dan kelemahan bentuk distribusi terbitan digital :
No
|
Bentuk distribusi
|
Kekuatan
|
Kelemahan
|
1
|
Pembagian
|
a. Praktis
b. Tidak membutuhkan biaya pengiriman
c. Tepat untuk kelompok sasaran yang memiliki
kemampuan mengoperasikan komputer atau sudah terbiasa menggunakan komputer
d. Bisa diketahui orang yang menerima distribusi
terbitan digital
|
a. Bisa diperoleh oleh orang yang tidak
membutuhkan
b. Membutuhkan keterampilan tambahan yakni
keterampilan mengoperasikan komputer
c. Tidak familier bagi orang yang tidak bisa
mengoperasikan komputer
d. Belum banyak orang yang biasa membaca
terbitan melalui layar komputer
|
2
|
Pertukaran
|
a. Bisa dikirimkan melalui email bila sulit
mengirimkan fisik mediumnya
b. Bisa diketahui institusi yang akan menerima
|
a. Mungkin dikirimkan pada institusi yang tidak
membutuhkan
b. Tidak terjadi kegiatan pertukaran
|
3
|
Permintaan
|
a. Biaya kirim relatif murah
b. Praktis
c. Mudah dikemas
d. Bisa mengarahkan mereka yang meminta dikirim
CD/DVD untuk mengunduh sendiri informasi yang diminta pada situs
perpustakaan.
|
a. Ada kemungkinan peminta adalah orang yang
tidak membutuhkan, namun hanya ingin memperoleh pemberian gratis
b. Ada kemungkinan CD/DVD rusak dalam proses
pengiriman sehingga tidak bisa dibuka.
|
4
|
Pengunduhan dokumen
|
a. Tidak membutuhkan biaya distribusi
b. Menjangkau sasaran yang luas dan tersebar
c. Ada mekanisme penyeleksian sendiri, karena
hanya orang yang berminat yang membuka situs
d. Memudahkan pemberian umpan balik dari
pengguna
|
a. Khalayak penerima tidak spesifik
b. Bila tidak ditangani cermat, dokumennya
rentan terhadap serangan hacker
c. Terjadi gangguan komunikasi sehingga tidak
bisa mengakses situs perpustakaan
d. Terjadi gangguan akses manakala jumlah
pengakses pada waktu yang sama terlalu banyak.
|
Penyusuna
Proposal penerbitan
Secara
umum proposal bisa diberi pengertian sebagai deskripsi pekerjaan yang akan kita
selesaikan. Fungsi proposal sendiri pada dasarnya merupakan semacam cetak-biru
(blueprint) dari apa yang akan kita lakukan.
Sedangkan
maysuhara (2009:41) memberikan pengertian proposal yang lebih sederhana, yaitu
suatau acuan, usulan, konsep, ide atau gagasan untuk melaksanakan kegiatan
dalam bentuk tulisan. Tujuan penulisan proposal adalah untuk mencari dan
mendapatkan dukungan dana, meyakinkan pendonor, memudahkan pelaksanaan
kegiatan, dan sebagai acuan /landasan operasional kegiatan.
Jenis-jenis
proposal yang disebutkan maysuhara (2009:41-43) :
a.
Proposal
kegiatan
b.
Proposal
penelitian
c.
Proposal usaha
Bila
dilihat berdasarkan kegiatannya, proposal bisa dibagi :
a.
Proposal
pemecahan maslah
b.
Proposal
implementasi inovasi
c.
Proposal pelayanan
A.
MENYUSUN
PROPOSAL PENERBITAN
Cara sederhana untuk melakukan persiapan
menulis proposal adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terangkum
dalam 5W + 1H (who, what, where, when, why + how)
B.
KOMPONEN POKOK
DAN SISTEMATIKA PROPOSAL PENERBITAN
Secara umum proposal kegiatan biasanya terdiri
dari 2 komponen utama, seperti yang dikemukakan maysuhara (2009:46), yaitu :
1.
Bagian utama
yang berupa proposalnya sendiri
2.
Lampiran.
Komponen
proposal ini masih bisa kita perluas lagi dengan menambah pada bagian awalnya
adalah surat pengantar, sehingga komponennya akan menjadi 3 bagian :
1.
Surat
pengantar
2.
Proposal
kegiatan
3.
Lampiran
Tipe
Sistematika pertama yang dikemukakan maysuhara (2009:46) :
1.
Latar belakang
2.
Nama dan tema
kegiatan
3.
Maksud dan
tujuan kegiatan
4.
Target dan
sasaran kegiatan
5.
Waktu dan
tempat pelaksanaan
6.
Materi dan
pembicara
7.
Penutup dan
lembar pengesahan
Tipe
sistematika kedua :
1.
Bab I
pendahuluan, yang terdiri dari :
a. Latar belakang
b. Maksud dan tujuan
c. Ruang lingkup kegiatan
d. Waktu dan tempat kegiatan
e. Keluaran atau produk kegiatan
2.
Bab II uraian
kegiatan :
a. Bentuk kegiatan
b. Alur kegiatan
3.
Bab III metode
pelaksanaan kegiatan :
a. Metode dan pendekatan
b. Organisasi pelaksanaan kegiatan
c. Personalia
d. Jadwal kerja
4.
Bab IV rencana
anggaran.
Sistematika
ke tiga :
1.
Pendahuluan
2.
Bentuk
kegiatan
3.
Maksud dan
tujuan
4.
Waktu dan
tempat kegiatan
5.
Organisasi
pelaksana kegiatan
6.
Jadwal kerja
7.
Anggaran
kegiatan
C.
CONTOH
PROPOSAL PENERBITAN
Langkah awal menyusun
proposal adalah merumuskan masalah. Menarik perhatian pembaca merupakan bagian
penting dari omunikasi tertulis. Konsep AIDA yang merupakan kependekan dari
attention, interest, desire, action maka langkah pertama yang harus kita
lakukan adalah menarik perhatian pembaca. Biasanya untuk menarik perhatian,
proposal dibuat dengan sampul yang menarik perhatian dan pilihan huruf yang
menarik dengan mempertimbangkan kenyamanan pembacanya. Dalam merumuskan tujuan
kita mengacu pada kependakatan SMART (systematic, measurable, achievable,
relistic, time-line).
Indikator pencapaian
tujuan :
1.
Terbitnya buku
panduan penggunaan perpustakaan digital.
2.
Tersebarnya
buku panduan penggunaan perpustakaan digital pada pengguna perpustakaan
3.
Ada
peningkatan pengguna perpustakaan digital rata-rata 10% sebulan dibandingkan
rata-rata pengguna sebelumnya.
Ada
2 bentuk cara penyajian jumlah dana yang dibutuhkan :
1.
Besaran dana
yang diperlukan
2.
Penyajian
kebutuhan secara rinci.
Membuat
judul yang menarik itu bisa dilakukan dengan :
1.
Dibuat dalam
kalimat atif
2.
Singkat
3.
Mencerminkan
isi
4.
Menunjukkan
kebauran dalam kegiatan yang kita usulkan melalui proposal penerbitan.
Bila
proposal yang kita ajukan cukup tebal, atau lebih dari 25 halaman, ada baiknya
proposal tersebut dilengkapi dengan rangkuman.
Penilaian proposal penerbitan
Penilaian
yang kita buat akan membutuhkan kriteria atau indikator. Kriteria merupakan
acuan yang bersifat kualitatif. Indikator adalah ukuran yang dengan sendirinya bersifat kualitatif sehingga kita
bisa mencontohkan dengan jumlah kunjungan ke perpustakaan 4 kali seminggu atau
4 kali sebulan.
A. KELAYAKAN PROPOSAL PENERBITAN
Evaluasi
proposal pada dasarnya merupakan penilaian (assessment) terhadap proposal
secara keseluruhan baik format maupun substansi kegiatan yang ditawarkan dalam
proposal yang kita buat.
Karakteristik
produk :
1.
Produk yang
kita tawarkan itu sebenarnya merupakan salah satu pendekatan untuk mengasi
permasalahan dalam pelayanan perpustakaan.
2.
Biaya yang
diperlukan
3.
Apa yang
diuraikan dalam proposal tentu harus berkaitan dengan pendekatan yang kita
pakai dalam menyelesaikan masalah
4.
Proses/prosedur
yang sekali lagi diingatkan bukan sekedar menerbitkan melainkan juga
mendistribusikannya.
B. KOMPONEN PENILAIAN PERPUSTAKAAN
Bila
kita membuat situs untuk iklan RFP (request for proposal) biasanya sudah
ditetapkan komponen-komponen apa saja yang harus ada dalam proposal yang kita
ajukan.
Saran
dalam proposal dibagi menjadi 2 bagian :
1.
Saran umum
yang memberikan saran/catatan perbaikan untuk keseluruhan proposal
2.
Saran khusus,
yaitu saran untuk masing-masing komponen proposal.
Ada
kalanya juga, pada lembaran saran ini disediakan kolom untuk rekomendasi
penilaian terhadap proposal yang diajukan. Biasanya tersedia 3 pilihan saran :
1.
Diterima
2.
Diterima
dengan catatan
3.
Ditolak
Penilaian
proposal biasanya dilakuan 3 orang (ganjil), untuk menjaga kemungkinan dilakukan
pemungutan suara di kalangan tim penilai untuk mengambil keputusan atas
proposal yang diajukan apakah ditolak, diterima atau diterima dengan catatan.
Bisa
pula kita buat secara lebih rinci untuk masing-masing komponen itu, sehingga
pada bagian pendahuluan itu kita menilai :
1.
Latar belakang
2.
Perumusan
masalah
3.
Kegiatan yang
diusulkan
4.
Tujuan
kegiatan
Kreativitas
dan inovasi menjadi sangat penting untuk menjadi bahan pertimbangan manakala
menilai proposal penerbitan. Hal lain yang penting diperhatikan adalah tujuan
kegiatan. Sedangkan hal-hal lain seperti jadwal/waktu pelaksanaan dan rencana
anggaran biasanya lebih dipertimbangkan berdasarkan efektifitas dan
efisiensinya.
Dalam
menulis dan menilai proposal disarankan hal-hal :
1.
Format
penulisannya sedapat mungkin bersifat naratif, sehingga pembaca akan merasa
sedang mengikuti sebuah kisah yang mengalir dari satu pokok bahasan ke pokok
bahasan berikutnya
2.
Ada baiknya
mempergunakan visualisasi dalam bentuk grafik, bagan, atau gambar untuk
menjelaskan konsep-konsep yang abstrak atau relasi antara satu komponen dengan
komponen lainnya. Sering kali apa yang abstrak, bila menggunakan ilustrasi akan
lebih mudah dipahami dibandingkan dengan bila menggunakan narasi atau deskripsi.
3.
Upayakan pada
setiap paragraf ada kalimat pokok dan kalimat penunjang.
4.
Dalam
menuliskan tujuan, sebaiknya kita tidak merumuskan tujuan yang berlebihan yang
merupakan tujuan yang mustahil bisa kita capai dalam rentang waktu kegiatan
yang kita usulkan dan melalui kegiatan yang diusulkan
5.
Dianjurkan
untuk tidak beranggapan bahwa pembaca proposal adalah orang yang memahami
permasalahan yang kita usulkan solusinya
6.
Meski ada
pedoman untuk isi proposal namun prinsip dasar sistematika proposal adalah
menggunakan urut-urutan logis tertentu.
7.
Akhirnya,
biasanya untuk memeriksa dan membaca ulang proposal yang kita tulis.
Kita
pun harus menganggap bahwa proposal pada dasarnya merupakan permintaan. Sebuah
permintaan bisa dikabulkan, ditolak, atau dikabulkan pada waktu yang lain.
Manusia mencari informasi
untuk mengetahui peristiwa mutakhir, mendidik diri sendiri, dan memperoleh rasa
aman karena mengetahui sesuatu.Dalam konteks penerbitan perpustakaan, informasi
yang disajikan melalui terbitan itu akan dimanfaatkan manakala bisa memenuhi
salah satu dari tiga alasan orang mencari informasi. Artinya, nilai-guna
informasi itu menjadi bahan pertimbangan bagi para pengguna untuk mencari
informasi. Nilai-guna yang dimaksud adalah memberikan informasi mengenai
peristiwa mutakhir di perpuatakaan, mendorong pendidikan diri dan mengurangi
ketidakpastian.
Sedangkan kebutuhan manusia pada informasi dapat dilihat melalui perspektif uses and gratification. Kebutuhan tersebut meliputi:
(1) Diversi, yang berupa
(a)
melepaskan diri dari tekanan-tekanan rutinitas,
(b)melepaskan diri dari beban masalah, dan
(c)
melepaskan emosi;
(2) Relasi personal, yang mencakup
(a) persahabatan dan
(b) manfaat sosial;
(3) Identitas personal, yang mencakup
(a) rujukan pribadi,
(b) eksplorasi realitas, dan
(c) peneguhan
nilai;
(4).Pengawasan, yang digunakan untuk menjaga peran sosial seseorang dengan
memanfaatkan informasi.
Dalam mengidentifikasi khalayak, kita sebenarnya sedang mengidentifikasi apa yang dibutuhkan oleh khalayak yang akan menjadi pengguna terbitan kita. Dalam mengindentifikasi khalayak itu biasanya kita menggali informasi pribadi untuk menyusun profil pribadi, keluasan dan kedalaman informasi yang dimiliki oleh khalayak dalam bidang tertentu, dan data mengenai penggunaan informasi oleh khalayak. Biasanya khalayak menggunakan informasi untuk (a) menjalankan pekerjaan, (b) belajar, (c) menilai dan menganalisis, dan (d) belajar melakukan sesuatu.
Mutu terbitan akan ditentukan oleh kemampuan terbitan tersebut memenuhi kebutuhan kustomer terbitan. Dengan demikian, identifikasi khalayak ini bisa kita pandang sebagai upaya kita untuk bisa memberikan kepuasan pada kustomer perpustakaan. Penerbitan yang bermutu dengan sendirinya bukan penerbitan yang sekedar bisa selesainya sebuah terbitan dicetak melainkan juga terbitan yang kandungan informasinya memberikan makna pada pembacanya. Kriteria memberikan kepuasan pada kustomer ini menjadi pegangan lain pada kita saat membuat penerbitan.
No comments:
Post a Comment