Pages

Monday, 14 September 2015

MANAGEMEN PENERBITAN



KHALAYAK SASARAN PENERBITAN

Ada tiga aspek pokok dalam penerbitan yaitu pesan atau informasi yang disampaikan, media penerbitan dan khalayak yang menjadi sasaran penerbitan tersebut. Interaksi yang berlangsung antara perpustakaan dan penggunanya berjalan melalui tiga aspek tadi. Pelayanan perpustakaan yang diberikan bisa berlangsung karena ada interaksi dengan menggunakan pesan, media dan adanya khalayak yang tidak lain adalah pengguna perpustakaan atau mereka yang memperoleh manfaat dari keberadaan perpustakaan.
Ketiga perkara inilah yang penting untuk kita perhatikan dalam merencenakan program/kegiatan penerbitan yang bermutu, yakni penerbitan yang efektif dan berdampak.

Menurut defleur dan dennis (1988:542), pesan adalah sebuah simbol atau konfigurasi simbol yang dapat melahirkan kesamaan makna pada pengirim dan penerima simbol. Informasi merupakan kata , angka dan simbol lain yang bermakna yang membentuk pesan. Defleur dan dennis (1988:542) mendefinisikan media dengan ungkapan yang sederhana yaitu “setiap objek yang dapat dipergunakan untuk menyajikan makna”.

      Agar interaksi melalui ketiga aspek tadi berjalan efektif maka kita perlu mengkaji tiga hal penting yaitu :
(a)   informasi dan penggunanya,
dalam logika uses and gratifications, pengguna terbitan adalah orang-orang yang aktif sehingga mereka memiliki kekuasaan untuk memutuskan apakah akan memanfaatkan terbitan perpustakaan atau tidak serta apa yang akan dimanfaatkan dari terbitan itu.
(b)  kebutuhan informasi khalayak,
pengguan merupakan salah satu bagian dari khalayak dalam dunia komunikasi.
Hierarki kebutuhan maslow :
Aktualisasi diri
Kebutuhan harga diri
Kebutuhan sosial
Kebutuhan rasa aman
Kebutuhan fisiologis. 
Dalam pandangan perspektif uses and gratification, pengguna menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan individual dan sosialnya. Kebutuhan yang dipuaskan tersebut dapat dikategorikan ke dalam 4 kelompok (4 tipologi motifasi pengguna menggunakan penerbitan yang dibuat oleh perpustakaan). seperti diuraikan fiske (2004:210-213) :
1.    diversi yang berupa :
a.     melepaskan diri dari tekanan – tekanan rutinitas
b.    melepaskan diri dari beban masalah
c.     melepaskan emosi
2.    relasi personal, yang mencakup :
a.     persahabatan
b.    manfaat sosial
3.    identitas personal yang mencakup :
a.     rujukan pribadi
b.    eksplorasi realitas
c.     peneguhan nilai
4.    pengawasan yang digunakan untuk menjaga peran sosial seseorang dengan memanfaatkan informasi.
(c)   identifikasi khalayak penerbitan.
Pada dasarnya perpustakaan khususnya perpustakaan umum sudah melakukan segmentasi khalayak berdasarkan hasil identifikasi khalayak.
Pendekatan yang paling banyak digunakan untuk mengidentifikasi khalayak adalah dengan analisis demografis yang meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, tingkat sosial ekonomi, agama dan lokasi tempat tinggal.
Instrumen survei kebutuhan terdiri atas 3 variabel pokok yaitu latar belakang pribadi pengguna, penilaian pengguna atas informasi yang sudah dimiliki dan pribadi pengguna, penilaian pengguna atas informasi yang sudah dimiliki dan pemanfaatan informasi oleh pengguna. Untuk pemanfaatan informasi dipergunakan 5 parameter, yaitu melaksanakan pekerjaan, belajar, menganalisis dan menilai, belajar mengerjakan sesuatu dan melakukan penelitian. Identifikasi khalayak pada dasarnya merupakan upaya untuk mengetahui apa yang dibutuhkan khalayak.

Pengguna utama terbitan
A.    SEGMENTASI KHALAYAK
Merupakan pengelompokan khalayak berdasarkan kategori tertentu. Misalnya berdasarkan jenis kelamin, usia, dan bidang minat atau hobi. Segmentasi khalayak dimaksudkan untuk memudahkan pengelola penerbitan melayani jenis kebutuhan informasi pembacanya. Hal lain yang penting diperhatikan dalam melakukan segmentasi khalayak adalah memperhatikan kultur dan konteks khalayak yang akan menjadi pembaca utama terbitan kita. Dalam kultur akan terkandung pengetahuan, etika dan estetika. Menurut defleur dan dennis (1988:22), besarnya khalayak dan tersebarnya khalayak membuat pesan yang disajikan menjadi rendah tuntutan intelektualitasnya dan makin tinggi muatan hiburannya.
B.    KARAKTERISTIK KHALAYAK
Meminjam konsep yang berkembang di tengah dunia periklanan yaitu vals (value and life style), kita bisa memanfaatkannya untuk menganalisis khalayak penerbitan perpustakaan.
Menurut defleur dan dennis (1988:21), karakteristik khalayak dalam komunikasi massa adalah menyebar dan jumlahnya besar.
1.    Khalayak yang digerakkan oleh kebutuhannya
2.    Khalayak yang didorong oleh dirinya sendiri
3.    Khalayak yang terbawa-bawa orang lain atau digerakkan oleh sesuatu diluar dirinya.
C.    PENETAPAN SEGMENTASI KHALAYAK
Wells, burnett, dan moriaty (1995:195) : kita memang tak mungkin tahu semuanya tentang khalayak kita.
Dann dan daan (2006:6-7) menunjukkan prinsip dasar pemasaran yang dilakukan sektor publik :
1.    Pemasaran merupakan proses dua arah, sehingga bukan pendekatan satu arah yang hanya memberi manfaat untuk kepentingan distribusi saja
2.    Berorientasi pada kustomer sehingga pemasaran yang efektif akan  bergantung pada apa yang dibutuhkan individu
3.    Pemasaran merupakan praktik manajerial yang melibatkan pendekatan bertahap yaitu :
a.     Filsafat berpusat pada klien
b.    Alokasi sumber daya secara strategis melalui penelitian pasar dan segmentasi pasar
c.     Mengembangkan taktik yang memadukan program distribusi dan cara penyampaian produknya.
Penyebab kegagalan sektor publik menggunakan pendekatan pemasaran menurut dann dan dann adalah :
1.    Terbatasnya pemahaman terhadap sifat pemasaran
2.    Reputasi pemasaran sendiri tidak begitu baik akibat ulah segelintir pemasar yang bertindak tidak etis
3.    Sering kali menggantungkan harapan pada pemasaran yang terlalu tinggi
4.    Tidak mampu memanfaatkan segmentasi pasar
5.    Terbatasnya akses pada keterlibatan dalam mengembangkan produk yang akhirnya membutuhkan kegiatan pemasaran untuk bisa sampai pada pengguna.
A.    KONSEP DASAR PEMASARAN
Menurut the chartered institute of marketing, pemasaran adalah proses manajemen yang mengidentifikasi, mengantisifikasi dan memuaskan kustomer yang menjadi syarat untuk bisa memperoleh laba. Sedangkan menurut philip kotler (pakar pemasaran termasyhur), pemasaran : proses sosial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang dibutuhkan dan diinginkannya melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai dengan orang lain. Menurut Palmer (konteks 4p) : kegiatan yang pada hakikatnya mengelola sumber daya organisasi sehingga organisasi tersebut bisa memenuhi perubahan kebutuhan kustomer yang bergantung pada organisasi untuk bisa memenuhinya. Menurut bartles : proses tempat masyarakat memasok kebutuhan konsumsinya, dengan mengembangkan sistem distribusi yang melibatkan sejumlah partisipan, yang berinteraksi di bawah kendala-kendala teknis da etis yang melahirkan transaksi atau arus yang menghentikan pemisahan pasar dan menghasilkan pertukaran dan konsumsi. Ada beberpa konsep dasar yang terkait dengan pemasaran :
a.     Konsep produk, melihat kustomer sebagai orang yang lebih memilih produk yang menawarkan fitur-fitur yang lebih berkualitas , berkinerja bagus atau inovatif.
b.    Konsep penjualan, lebih memfokuskan pada upaya menjual sebanyak-banyaknya dengan menggunakan promosi
c.     Konsep pemasaran, melihat tujuan organisasi mencakup efektifitas dan efisiensi produksi dibandingkan kompetitor dalam membuat, menyampaikan dan mengomunikasi nilai pada kostumer yang merupakan sasaran produk.
d.    Konsep pemasaran sosial (societal marketing). Merupakan perkembangan berikut dari konsep pemasaran.
Pertanyaan-pertanyaan yang biasanya diajukan untuk setiap komponen bauran masyarakat :
1.    Analisis/audit
2.    Tujuan
3.    Strategi
4.    Taktik
5.    Implementasi
6.    Kendali.
Prinsip pemasaran :
a.     Kenali siapa khalayak anda yang sebenarnya
b.    Apa tindakan yang akan anda lakukan
c.     Bagaimana pertukaran yang terjadi.
B.    BAURAN PEMASARAN
Konsep dasarnya merupakan paduan dari empat komponen yang diperhitungkan dalam menyusun rencana pemasaran. Keempat (4P) komponen tersebut adalah :
a.     price, (harga), swasta menyatakan : jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.  Tujuan penetapan harga menurut Swastha (1981:147) :
1)    mendapatkan laba maksimal
2)    mendapatkan pengembangan investasi yang ditargetkan atau pengembalian pada penjualan bersih
3)    mencegah atau mengurangi persaingan
4)    mempertahankan atau memperbaiki pangsa pasar.
b.    Place (distribusi), menurut swastha (1981:188) : saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang dari produsen sampai ke konsumen/pemakai industri.
c.     product (produk), secara sederhana : barang atau jasa yang dijual satu perusahaan atau organisasi bisnis. Menurut swastha lini produk (product line) : sekelompok barang yang pada pokoknya cenderung mempunyai tujuan penggunaan sama dan memiliki karakteristik secara fisik yang hampir sama. Secara Sederhana bauran produk : seluruh barang yang dijual oleh satu organisasi bisnis.
d.    Promotion (promosi), swastha (1981:237) : arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang arau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Stanton (dalam swastha, 1981:238) menjelaskan bauran promosi sebagai kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal sellling, dan alat promosi lain, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.
Dalam perkembangan selanjutnya, konsep 4p mengalami penyesuaian dan perubahan. Ada yang menambahkan P satu lagi yaitu people. Ada pula yang mengubahnya menjadi SIVA (strategy, information, value, and access). Konsep dasar bauran pemasaran yaitu memadukan berbagai variabel sistem pemasaran dalam kegiatan yang dilakukan organisaasi dalam melakukan pemasaran. Berdasarkan definisinya, bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem, distribusi (swasta, 1981:42).

C.    PEMASARAN HASIL TERBITAN
Dimensi-dimensi yang terkandung dalam setiap komponen (marketing teacher) :
1.    Keputusan produk
Ada beberapa keputusan yang bisa dibuat berdasarkan dimens-dimensi produk :
a.     Merek (brand name)
b.    Fungsi
c.     Gaya
d.    Mutu
e.    Kemanan
f.     Kualitas
g.    Perbaikan dan dukungan suku cadang
h.    Garansi
i.      Aksesori dan layanan.
2.    Keputusan harga
Keputusan penetapan harga untuk kepentingan pemasaran dapat dibuat dengan memparhatikan :
a.     Strategi penetapan harga yang misalnya terkait dengan upaya penetrasi pasar
b.    Harga untuk eceran
c.     Harga untuk partai besar
d.    Diskon untuk pembayaran tunai atau pembayaran awal
e.    Harga yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi seperti musim liburan atau bulan suci
f.     Harga rata-rata
g.    Fleksibilitas harga
h.    Perbaikan harga untuk wilayah tertentu.
3.    Keputusan promosi
Dalam bauran pemasaran pada dasarnya promosi merupakan berbagai aspek dari komunikasi pemasaran. Terkait dengan ini kita bisa mengambil keputusan untuk kegiatan komunikasi pemasaran ini :
a.     Strategi promosi
b.    Iklan
c.     Personal selling dan pembentukan wiraniaga
d.    Public relations dan publisitas
e.    Promosi penjualan
f.     Anggaran komunikasi pemasaran
4.    Keputusan distribusi :
a.     Saluran distribusi
b.    Cakupan pasar ( distribusi inklusif, selektif, eksklusif)
c.     Saluran keanggotaan yang spesifik
d.    Manajemen persediaan produk
e.    Gudang
f.     Penetapan pusat distribusi
g.    Pemrosesan permintaan
h.    Transportasi
i.      Logistik cadangan.

Distribusi terbitan
Zotto (2005:3) mengutip gordon, dinyatak bahwa ekonomi baru ini merupakan persamaan dari akselerasi tingkat kemajuan teknis dalam bidang teknologi informasi pada paruh kedua dasawarsa 1990-an, tanpa memeperhitungkan kontribusinya sebelum tahun 1995.
Zotto (2005:3) mengutip, ekonomi baru itu mencakup teknologi informasi seperti komputer, periferalya, software komputer, komunikasi dan peralatan terikat. Oleh karena itu zotto (2005:3) menyebut daya pendorong fenomena ekonomi baru adalah dampak globalisasi, intensifikasi kompetisi internasional, dan dampak inovasi teknologi yang berlangsung pada dasawarsa lalu yang membawa pada perbaikan umum alam peningkatan produktifitas jangka panjang.
            Dengan mengutip jentsch selanjutnya zotto (2005b:5) menyebut karakteristik ekonomi baru adalah :
a.     Sektor ekonomi informasi memberi sumbangan lebih dari 25% pada tingkat pertumbuhan pendapatan domestik kotor (GDP).
b.    Dalam sektor bisnis, internet dipakai sebagai infrastruktur untuk transaksi ekonomi setidaknya oleh 25% bisnis
c.     Setidaknya 25% rumah tangga memiliki komputer dan akses pada internet.
A.    DISTRIBUSI TERBITAN
Distribusi merupakn bagian penting dari proses penerbitan. Bahkan sama pentingnya dengan naskah yang ditulis untuk penerbitan.
3 metode distribusi : bagian Cuma-Cuma, dipertukarkan, dan memenuhi permintaan pengguna.
Terbitan digital dibagi menjadi 2 bentuk :
1)    Terbitan digital yang menggunakan medium penyimpanan digital seperti SD/DVD.
2)    Penerbitan digital yang memanfaatkan internet, atau penerbitan digital berbasis internet.
Ada 2 saluran distribusi untuk penerbitan konvensional dan penerbitan digital.
1)    Saluran distribusi yang mengalihkan bentuk fisik medium penyimpanan informasi entah dalam bentuk cetakan maupun digital dari pembuat ke pengguna.
2)    Distribusi yang menggunakan saluran teknologi informasi dan komunikasi, yang memungkinkan terbitan digital bisa sampai ke pengguna.
B.    BENTUK-BENTUK DISTRIBUSI TERBITAN
Distribusi merupakan bagian vital dari pemasaran. Forthys (1990:99) menegaskan, barang-barang yang kita pakai sebenarnya menempuh rute dari pembuatnya sampai pada kita sebagai penggunanya.
Kekuatan dan kelemahan bentuk distribusi terbitan konvensional :
No
Bentuk distribusi
Kekuatan
Kelemahan
1
Pembagian
a.   Biaya distribusi rendah
b.  Bisa diketahui penerima terbitan
c.   Terbitan bisa disebarkan sesuai waktu distribusi
d.  Bila sudah membuat terbitan berdasarkan kategorisasi khalayak, maka distribusinya menjadi efektif dan produktif.
a.  Terbitan tidak semuanya diterima orang yang membutuhkan
b. Khalayak sasaran terbitan tidak tepat
c.  Bisa merupakan kegiatan membagi habis saja tanpa melihat manfaatnya bagi khalayak
2
Pertukaran
a.  Penerima merupakan institusi yang membutuhkan
b.  Bisa memperkaya koleksi perpustakaan karena ada pertukaran terbitan
c.  Biaya distribusi relatif rendah karena tidak banyak alokasi jumlah terbitan untuk dipertukarkan.
a.   Tidak terjadi pertukaran terbitan karena institusi yang menjadi sasaran tidak membuat terbitan
b.  Terbitan yang diberikan cenderung dipandang berbeda dengan terbitan yang dibeli
3
Permintaan
a.   Penerima terbitan adalah orang yang membutuhkan sehingga terbitan sampai pada orang yang membutuhkan
b.   Bisa diketahui orang yang menerima terbitan
c.   Permintaan terbitan aktif meminta
a.   Membututhkan biaya distribusi yang tinggi
b.  Lambannya penanganan permintaan
c.   Kemungkinan ada orang yang iseng meminta terbitan
d.  Pengelola terbitan pasif, hanya menunggu permintaan.

Kekuatan dan kelemahan bentuk distribusi terbitan digital :
No
Bentuk distribusi
Kekuatan
Kelemahan
1
Pembagian
a.   Praktis
b.   Tidak membutuhkan biaya pengiriman
c.   Tepat untuk kelompok sasaran yang memiliki kemampuan mengoperasikan komputer atau sudah terbiasa menggunakan komputer
d.   Bisa diketahui orang yang menerima distribusi terbitan digital
a.   Bisa diperoleh oleh orang yang tidak membutuhkan
b.   Membutuhkan keterampilan tambahan yakni keterampilan mengoperasikan komputer
c.   Tidak familier bagi orang yang tidak bisa mengoperasikan komputer
d.   Belum banyak orang yang biasa membaca terbitan melalui layar komputer
2
Pertukaran
a.   Bisa dikirimkan melalui email bila sulit mengirimkan fisik mediumnya
b.   Bisa diketahui institusi yang akan menerima
a.   Mungkin dikirimkan pada institusi yang tidak membutuhkan
b.   Tidak terjadi kegiatan pertukaran
3
Permintaan
a.   Biaya kirim relatif murah
b.   Praktis
c.   Mudah dikemas
d.   Bisa mengarahkan mereka yang meminta dikirim CD/DVD untuk mengunduh sendiri informasi yang diminta pada situs perpustakaan.
a.   Ada kemungkinan peminta adalah orang yang tidak membutuhkan, namun hanya ingin memperoleh pemberian gratis
b.   Ada kemungkinan CD/DVD rusak dalam proses pengiriman sehingga tidak bisa dibuka.
4
Pengunduhan dokumen
a. Tidak membutuhkan biaya distribusi
b. Menjangkau sasaran yang luas dan tersebar
c. Ada mekanisme penyeleksian sendiri, karena hanya orang yang berminat yang membuka situs
d. Memudahkan pemberian umpan balik dari pengguna
a.   Khalayak penerima tidak spesifik
b.   Bila tidak ditangani cermat, dokumennya rentan terhadap serangan hacker
c.   Terjadi gangguan komunikasi sehingga tidak bisa mengakses situs perpustakaan
d.   Terjadi gangguan akses manakala jumlah pengakses pada waktu yang sama terlalu banyak.

Penyusuna Proposal penerbitan
Secara umum proposal bisa diberi pengertian sebagai deskripsi pekerjaan yang akan kita selesaikan. Fungsi proposal sendiri pada dasarnya merupakan semacam cetak-biru (blueprint) dari apa yang akan kita lakukan.
Sedangkan maysuhara (2009:41) memberikan pengertian proposal yang lebih sederhana, yaitu suatau acuan, usulan, konsep, ide atau gagasan untuk melaksanakan kegiatan dalam bentuk tulisan. Tujuan penulisan proposal adalah untuk mencari dan mendapatkan dukungan dana, meyakinkan pendonor, memudahkan pelaksanaan kegiatan, dan sebagai acuan /landasan operasional kegiatan.
Jenis-jenis proposal yang disebutkan maysuhara (2009:41-43) :
a.     Proposal kegiatan
b.    Proposal penelitian
c.     Proposal usaha
Bila dilihat berdasarkan kegiatannya, proposal bisa dibagi :
a.     Proposal pemecahan maslah
b.    Proposal implementasi inovasi
c.     Proposal pelayanan
A.    MENYUSUN PROPOSAL PENERBITAN
Cara sederhana untuk melakukan persiapan menulis proposal adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terangkum dalam 5W + 1H (who, what, where, when, why + how)
B.    KOMPONEN POKOK DAN SISTEMATIKA PROPOSAL PENERBITAN
Secara umum proposal kegiatan biasanya terdiri dari 2 komponen utama, seperti yang dikemukakan maysuhara (2009:46), yaitu :
1.    Bagian utama yang berupa proposalnya sendiri
2.    Lampiran.
Komponen proposal ini masih bisa kita perluas lagi dengan menambah pada bagian awalnya adalah surat pengantar, sehingga komponennya akan menjadi 3 bagian :
1.    Surat pengantar
2.    Proposal kegiatan
3.    Lampiran
Tipe Sistematika pertama yang dikemukakan maysuhara (2009:46) :
1.    Latar belakang
2.    Nama dan tema kegiatan
3.    Maksud dan tujuan kegiatan
4.    Target dan sasaran kegiatan
5.    Waktu dan tempat pelaksanaan
6.    Materi dan pembicara
7.    Penutup dan lembar pengesahan
Tipe sistematika kedua :
1.    Bab I pendahuluan, yang terdiri dari :
a.     Latar belakang
b.    Maksud dan tujuan
c.     Ruang lingkup kegiatan
d.    Waktu dan tempat kegiatan
e.    Keluaran atau produk kegiatan
2.    Bab II uraian kegiatan :
a.     Bentuk kegiatan
b.    Alur kegiatan
3.    Bab III metode pelaksanaan kegiatan :
a.     Metode dan pendekatan
b.    Organisasi pelaksanaan kegiatan
c.     Personalia
d.    Jadwal kerja
4.    Bab IV rencana anggaran.
Sistematika ke tiga :
1.    Pendahuluan
2.    Bentuk kegiatan
3.    Maksud dan tujuan
4.    Waktu dan tempat kegiatan
5.    Organisasi pelaksana kegiatan
6.    Jadwal kerja
7.    Anggaran kegiatan
C.    CONTOH PROPOSAL PENERBITAN
Langkah awal menyusun proposal adalah merumuskan masalah. Menarik perhatian pembaca merupakan bagian penting dari omunikasi tertulis. Konsep AIDA yang merupakan kependekan dari attention, interest, desire, action maka langkah pertama yang harus kita lakukan adalah menarik perhatian pembaca. Biasanya untuk menarik perhatian, proposal dibuat dengan sampul yang menarik perhatian dan pilihan huruf yang menarik dengan mempertimbangkan kenyamanan pembacanya. Dalam merumuskan tujuan kita mengacu pada kependakatan SMART (systematic, measurable, achievable, relistic, time-line).
Indikator pencapaian tujuan :
1.    Terbitnya buku panduan penggunaan perpustakaan digital.
2.    Tersebarnya buku panduan penggunaan perpustakaan digital pada pengguna perpustakaan
3.    Ada peningkatan pengguna perpustakaan digital rata-rata 10% sebulan dibandingkan rata-rata pengguna sebelumnya.
Ada 2 bentuk cara penyajian jumlah dana yang dibutuhkan :
1.    Besaran dana yang diperlukan
2.    Penyajian kebutuhan secara rinci.
Membuat judul yang menarik itu bisa dilakukan dengan :
1.    Dibuat dalam kalimat atif
2.    Singkat
3.    Mencerminkan isi
4.    Menunjukkan kebauran dalam kegiatan yang kita usulkan melalui proposal penerbitan.
Bila proposal yang kita ajukan cukup tebal, atau lebih dari 25 halaman, ada baiknya proposal tersebut dilengkapi dengan rangkuman.
Penilaian proposal penerbitan
Penilaian yang kita buat akan membutuhkan kriteria atau indikator. Kriteria merupakan acuan yang bersifat kualitatif. Indikator adalah ukuran yang dengan  sendirinya bersifat kualitatif sehingga kita bisa mencontohkan dengan jumlah kunjungan ke perpustakaan 4 kali seminggu atau 4 kali sebulan.
A.  KELAYAKAN PROPOSAL PENERBITAN
Evaluasi proposal pada dasarnya merupakan penilaian (assessment) terhadap proposal secara keseluruhan baik format maupun substansi kegiatan yang ditawarkan dalam proposal yang kita buat.
Karakteristik produk :
1.    Produk yang kita tawarkan itu sebenarnya merupakan salah satu pendekatan untuk mengasi permasalahan dalam pelayanan perpustakaan.
2.    Biaya yang diperlukan
3.    Apa yang diuraikan dalam proposal tentu harus berkaitan dengan pendekatan yang kita pakai dalam menyelesaikan masalah
4.    Proses/prosedur yang sekali lagi diingatkan bukan sekedar menerbitkan melainkan juga mendistribusikannya.
B.  KOMPONEN PENILAIAN PERPUSTAKAAN
Bila kita membuat situs untuk iklan RFP (request for proposal) biasanya sudah ditetapkan komponen-komponen apa saja yang harus ada dalam proposal yang kita ajukan.
Saran dalam proposal dibagi menjadi 2 bagian :
1.    Saran umum yang memberikan saran/catatan perbaikan untuk keseluruhan proposal
2.    Saran khusus, yaitu saran untuk masing-masing komponen proposal.
Ada kalanya juga, pada lembaran saran ini disediakan kolom untuk rekomendasi penilaian terhadap proposal yang diajukan. Biasanya tersedia 3 pilihan saran :
1.    Diterima
2.    Diterima dengan catatan
3.    Ditolak
Penilaian proposal biasanya dilakuan 3 orang (ganjil), untuk menjaga kemungkinan dilakukan pemungutan suara di kalangan tim penilai untuk mengambil keputusan atas proposal yang diajukan apakah ditolak, diterima atau diterima dengan catatan.
Bisa pula kita buat secara lebih rinci untuk masing-masing komponen itu, sehingga pada bagian pendahuluan itu kita menilai :
1.    Latar belakang
2.    Perumusan masalah
3.    Kegiatan yang diusulkan
4.    Tujuan kegiatan
Kreativitas dan inovasi menjadi sangat penting untuk menjadi bahan pertimbangan manakala menilai proposal penerbitan. Hal lain yang penting diperhatikan adalah tujuan kegiatan. Sedangkan hal-hal lain seperti jadwal/waktu pelaksanaan dan rencana anggaran biasanya lebih dipertimbangkan berdasarkan efektifitas dan efisiensinya.
Dalam menulis dan menilai proposal disarankan hal-hal :
1.    Format penulisannya sedapat mungkin bersifat naratif, sehingga pembaca akan merasa sedang mengikuti sebuah kisah yang mengalir dari satu pokok bahasan ke pokok bahasan berikutnya
2.    Ada baiknya mempergunakan visualisasi dalam bentuk grafik, bagan, atau gambar untuk menjelaskan konsep-konsep yang abstrak atau relasi antara satu komponen dengan komponen lainnya. Sering kali apa yang abstrak, bila menggunakan ilustrasi akan lebih mudah dipahami dibandingkan dengan bila menggunakan narasi atau deskripsi.
3.    Upayakan pada setiap paragraf ada kalimat pokok dan kalimat penunjang.
4.    Dalam menuliskan tujuan, sebaiknya kita tidak merumuskan tujuan yang berlebihan yang merupakan tujuan yang mustahil bisa kita capai dalam rentang waktu kegiatan yang kita usulkan dan melalui kegiatan yang diusulkan
5.    Dianjurkan untuk tidak beranggapan bahwa pembaca proposal adalah orang yang memahami permasalahan yang kita usulkan solusinya
6.    Meski ada pedoman untuk isi proposal namun prinsip dasar sistematika proposal adalah menggunakan urut-urutan logis tertentu.
7.    Akhirnya, biasanya untuk memeriksa dan membaca ulang proposal yang kita tulis.
Kita pun harus menganggap bahwa proposal pada dasarnya merupakan permintaan. Sebuah permintaan bisa dikabulkan, ditolak, atau dikabulkan pada waktu yang lain.

      Manusia mencari informasi untuk mengetahui peristiwa mutakhir, mendidik diri sendiri, dan memperoleh rasa aman karena mengetahui sesuatu.Dalam konteks penerbitan perpustakaan, informasi yang disajikan melalui terbitan itu akan dimanfaatkan manakala bisa memenuhi salah satu dari tiga alasan orang mencari informasi. Artinya, nilai-guna informasi itu menjadi bahan pertimbangan bagi para pengguna untuk mencari informasi. Nilai-guna yang dimaksud adalah memberikan informasi mengenai peristiwa mutakhir di perpuatakaan, mendorong pendidikan diri dan mengurangi ketidakpastian.

    Sedangkan kebutuhan manusia pada informasi dapat dilihat melalui perspektif uses and gratification. Kebutuhan tersebut meliputi:

(1) Diversi, yang berupa
(a) melepaskan diri dari tekanan-tekanan rutinitas,
(b)melepaskan diri dari beban masalah, dan
(c) melepaskan emosi;

(2) Relasi personal, yang mencakup
(a) persahabatan dan
(b) manfaat sosial;

(3) Identitas personal, yang mencakup
(a) rujukan pribadi,
(b) eksplorasi realitas, dan
(c) peneguhan nilai;

(4).Pengawasan, yang digunakan untuk menjaga peran sosial  seseorang dengan 
      memanfaatkan informasi.

    Dalam mengidentifikasi khalayak, kita sebenarnya sedang mengidentifikasi apa yang dibutuhkan oleh khalayak yang akan menjadi pengguna terbitan kita. Dalam mengindentifikasi khalayak itu biasanya kita menggali informasi pribadi untuk menyusun profil pribadi, keluasan dan kedalaman informasi yang dimiliki oleh khalayak dalam bidang tertentu, dan data mengenai penggunaan informasi oleh khalayak. Biasanya khalayak menggunakan informasi untuk (a) menjalankan pekerjaan, (b) belajar, (c) menilai dan menganalisis, dan (d) belajar melakukan sesuatu.
      Mutu terbitan akan ditentukan oleh kemampuan terbitan tersebut memenuhi kebutuhan kustomer terbitan. Dengan demikian, identifikasi khalayak ini bisa kita pandang sebagai upaya kita untuk bisa memberikan kepuasan pada kustomer perpustakaan. Penerbitan yang bermutu dengan sendirinya bukan penerbitan yang sekedar bisa selesainya sebuah terbitan dicetak melainkan juga terbitan yang kandungan informasinya memberikan makna pada pembacanya. Kriteria memberikan kepuasan pada kustomer ini menjadi pegangan lain pada kita saat membuat penerbitan.

No comments:

Post a Comment